Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Venezuela

Militer Blokade Kiriman Bantuan KemanusiaanDonald Trump

Foto : AFP/Colomb ian Migration Off ice

Blokade Jembatan l Sebuah truk tangki melintang di jembatan Tienditas yang menghubungkan wilayah Cucuta di Kolombia dengan wilayah Urena di Venezuela, Selasa (5/2). Blokade dengan truk tangki ini dilakukan militer Venezuela dengan tujuan untuk menghalangi datangnya bantuan kemanusiaan yang disebut-sebut sebagai cikal bakal datangnya invasi oleh AS.

A   A   A   Pengaturan Font

CARACAS - Pasukan militer Venezuela diwartakan telah memblokade sebuah jembatan di wilayah perbatasannya dengan Kolombia jelang pengiriman bantuan kemanusiaan pada Selasa (5/2) waktu setempat. Langkah blokade itu bertepatan waktunya dengan semakin kerasnya tantangan oleh pemimpin oposisi Juan Guaido terhadap otoritas Presiden Venezuela, Nicolas Maduro.

Dewan Nasional yang didominasi pihak oposisi sebelumnya memperingatkan pasukan bersenjata yang merupakan basis kekuatan Maduro, untuk tidak menghalangi bantuan. Sebelumnya Guaido, 35 tahun, mengklaim bahwa 300.000 orang akan menghadapi kematian jika bantuan tersebut tidak diberikan.

"Jangan kalian halangi datangnya obat-obatan, makanan, dan pasokan medis," kata anggota parlemen bernama Miguel Pizarro dalam sebuah pesan kepada militer.

Blokade oleh pasukan militer Venezuela dilakukan dengan menggunakan sebuah truk tangki dan kontener pengiriman besar yang merintangi jembatan Tienditas, jembatan yang menghubungkan Cucuta di Kolombia, ke Urena di Venezuela.

Bantuan kemanusiaan ini sedang dikoordinasikan oleh Guaido dan dengan harapan bisa menembus blokade yang dilakukan militer Venezuela. Sementara menurut Presiden Maduro, 56 tahun, bantuan kemanusiaan akan menjadi cikal bakal dari invasi yang dipimpin Amerika Serikat (AS), ia bersikeras yakin bahwa tidak boleh ada tentara yang akan masuk dan menyerang.

Menanggapi terjadinya krisis di Venezuela, AS memang tidak mengesampingkan opsi intervensi militer. AS justru jadi negara pertama yang mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela, diikuti oleh puluhan negara Amerika Latin lainnya.

Dalam pidato kenegaraan yang dibacakan pada Selasa (4/2) malam, Presiden AS, Donald Trump, bahkan menegaskan kembali dukungan AS untuk Guaido. "Kami mendukung rakyat Venezuela dalam upaya mulia mereka untuk meraih kebebasan," ucap Trump.

Inggris, Prancis, Jerman dan Spanyol adalah sebagian dari 20 negara Uni Eropa yang memihak Guaido pekan ini, setelah Maduro mengabaikan ultimatum mereka untuk menggelar pemilihan presiden baru pada 3 Februari lalu.

Seruan Unjuk Rasa

Sementara itu untuk semakin meningkatkan tekanan pada Maduro, pemimpin oposisi Guaido juga telah menyerukan pada para pendukungnya untuk kembali turun ke jalan. Rencana demonstrasi massal itu agendanya akan dilaksanakan pada 12 Februari mendatang.

Di bawah kepemimpinan Maduro, Venezuela yang amat bergantung pada ekspor minyak, mengalami keterpurukan ekonomi, mengalami hiperinflasi dan kekurangan pasokan kebutuhan dasar seperti makanan serta obat-obatan.

Lembaga PBB mengatakan 40 orang tewas dalam kurun waktu sepekan setelah terjadi bentrokan antara demonstran dengan pasukan keamanan sepanjang bulan lalu. Sementara menurut LSM lokal, Foro Penal, hampir 1.000 orang ditahan dalam rentang waktu 21 hingga 31 Januari. Ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top