Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Safra A Catz, Co-CEO Oracle Corporation

Miliarder Wanita Berpengaruh

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pada Juni 2003, Oracle memulai memburu pesaingnya selama 18 bulan, PeopleSoft, meskipun ada keberatan dari dewan PeopleSoft dan Departemen Kehakiman AS, untuk masalah antimonopoli. Kesepakatan itu akhirnya ditutup pada Januari 2005. Oracle membayar 11 miliar dollar AS untuk PeopleSoft, lebih dari dua kali lipat tawaran aslinya.

Tiga tahun kemudian, tepatnya bulan April 2008, Oracle mengakuisisi BEA Systems senilai 8,5 miliar dollar AS. Aksinya ini k menyenangkan investor miliarder Carl Icahn yang telah menekan perusahaan untuk menjualnya selama berbulan-bulan.

Pada bulan September 2014, Catz menjadi co-CEO Oracle ketika Ellison mengundurkan diri. Catz dinilai sebagai pembuat kesepakatan yang agresif. Itu terjadi, karena Catz mempunyai prinsip, pertama, mungkin, tidak mengejutkan, "Pers bukan temanmu." Kedua, jangan berbohong.

"Kamu bisa pulih dari kebodohan, tetapi kamu tidak pernah bisa pulih dari menjadi pembohong," kata Catz. "Integritas adalah aset yang mudah rusak, dan begitu hilang, itu hilang untuk selamanya."

Meskipun lebih suka bekerja di belakang layar, Catz telah menjadi berita utama dalam beberapa tahun terakhir karena kegiatan politiknya. Pada Desember 2016, Catz bertemu Presiden Donald Trump di Trump Tower. Pertemuan inimembuat seorang eksekutif Oracle mengundurkan diri sebagai protes. Kemudian pada April 2018, Bloomberg melaporkan bahwa Catz mengadu ke Presiden Trump, mengkritik proses penawaran untuk kontrak komputasi awan pemerintah yang tampaknya dibuat khusus untuk memenangkan Amazon.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top