Milenial Banten Gemari Batik UMKM
Batik lokal di Plaza Lebak kini semakin digemari dan dicintai kalangan generasi muda sebagai kebanggaan khas daerah di Kabupaten Lebak.
Foto: ANTARA/MansurLEBAK - Generasi muda di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menggemari produk batik yang dikembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal. Mereka memiliki kebanggaan khas daerah.
"Kita mengapresiasi kaum muda baik laki-laki maupun perempuan kini semakin menggemari batik lokal," kata Umsaroh (50) seorang pelaku UMKM Batik Chanting Pradana di Cibadak, Kabupaten Lebak, Minggu.
Kalangan generasi muda, kata dia, menggunakan fesyen batik lokal karena kebanggaan khas daerah yang memiliki 12 corak dan motif kebudayaan masyarakat Lebak.
Ke-12 corak warna dan motif itu, antara lain motif seren taun, motif sawarna, motif gula sakojor, motif pare sapocong, motif kahirupan badui, motif leuit sijimat, motif rangkasbitung, dan motif caruluk saruntuy .
Produk batik lokal masing-masing memiliki makna dan filosofi yang berbeda dalam kehidupan warga Lebak. Hal itulah, menurut dia, yang membuat generasi mudalebih memilih batik lokal dengan alasan kebanggaan khas daerah. Harganya pun terjangkau mulai 250 sampai 750 ribu/potong.
"Kami berharap batik lokal bisa menjadi industri besar masyarakat," kata Umsaroh yang merintis produk batik lokal sekitar 10 tahun lalu dengan puluhan tenaga kerja. Ia mengatakan kalangan anak mudaLebak banyak mengenakan fesyen batik lokal untuk menghadiri undangan pernikahan, di samping kegiatan sehari-hari, bekerja hingga ibadah. Diakuinya, dulu pakaian batik lokal kebanyakan dikenakan orang tua dan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Selama ini, Umsaroh banyak melayani permintaan pesanan dari kalangan generasi muda. Dia mampu meningkatkan omzet pendapatan. "Kami bisa mendapatkan omzet 250 juta/ bulan pascapandemi," katanya.
Seorang remaja putra warga Kabupaten Lebak, Lutfi (22) mengatakan sangat tertarik menggunakan fesyenbatik lokal karena motif dan warnanya memiliki seni dan unik, seperti gambar leuit atau gudang padi warga Badui. Selain itu, ujar dia, juga karena warna dan motif batik lokal sangat indah bervariasi.
"Kami beli tiga potong batik Lebak seharga 1,2 juta untuk digunakan sebagai pakaian undangan, resmi, dan sehari-hari," katanya.
Sementara itu,Kepala bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Absul Waseh, mengatakan pemerintah daerah terus mengoptimalkan promosi batik lokal melalui pameran maupun kunjungan keluar daerah agar lebih dikenal luas oleh masyarakat.
- Baca Juga: “Koin Jagat” Banyak Merusak Fasilitas Umum
- Baca Juga: Pemkab Tangerang Bantu Gerai Promosi untuk Perajin
"Kami mengapresiasi kini banyak komunitas anak muda yang semakin menggemari batik lokal untuk mengangkat kebanggaan khas daerah itu," katanya.
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD