Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hari Anak Universal 2018

Mewaspadai Dampak Psikologi Akibat Perkawinan Dini

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Vice President of Life Operation Division Sequis, Eko Sumurat mengatakan, salah satu upaya untuk mendukung pembangunan Indonesia adalah mencegah terjadinya perkawinan usia anak. "Perlu menunda hubungan seksual hingga umur, biologis, dan, mental menjadi dewasa serta finansial yang memadai karena perkawinan usia anak tidak memberikan dampak positif pada siapapun dan hanya menambah beban sosial dan ekonomi bagi keluarga, dan bagi bangsa," ujarnya.

Jika perkawinan usia anak tidak segera dihentikan, dampaknya akan semakin kompleks yaitu kemanusiaan, kesehatan, ekonomi, dan masih banyak lagi. "Anak-anak Indonesia akan menjadi generasi penerus bangsa, jika mereka tumbuh dengan kesehatan yang tidak layak, cacat genetik, emosi yang tidak stabil serta pendidikan yang tidak berkualitas maka beban yang kita tanggung di masa depan akan lebih tinggi," tambah Eko.

Sebabkan Gangguan Kognitif

Sementara itu, Jimmi MP Aritonang, dokter Spesialis Jiwa OMNI Hospitals Pulomas Jakarta, mengatakan secara psikologi, perkawinan usia anak bisa menyebabkan trauma dan krisis percaya diri, emosi tidak berkembang dengan matang. "Kepribadiannya cenderung tertutup, mudah marah, putus asa, dan mengasihani diri sendiri. Hal ini karena si anak belum siap untuk menjadi istri, pasangan seksual, dan menjadi Ibu atau orang tua," ujarnya.

Ia menambahkan, perkawinan anak juga menyebabkan gangguan kognitif, seperti tidak berani mengambil keputusan, kesulitan memecahkan masalah, dan terganggunya memori. "Dominasi pasangan rentan menyebabkan terjadinya ketidakadilan, kekerasan rumah tangga serta perceraian. Di sisi lain, tuntutan bersosialisasi dalam masyarakat atau menghadapi pandangan masyarakat akan membuat si anak merasa tertekan dan cenderung menutup diri dari aktivitas sosial. Hal ini dapat menyebabkan produktivitas menurun dan sedikit peluang untuk melanjutkan pendidikan," tukasnya.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top