Mewaspadai Bakteri yang Bersembunyi di Dalam Tanaman
Penelitian menunjukkan bahwa bakteri dapat hidup dalam selada pada tahap proses pertumbuhan tanaman dan berada di dalam jaringan tanaman.
Sebuah wabah 2011 dari blewah adalah wabah bakteri pangan mematikan kedua dalam sejarah A.S. Bakteri hanya bisa terbunuh oleh panas dan buah yang terkontaminasi atau yang diolah minimal dan dikonsumsi mentah akan sangat beresiko. Menurut Deering, gejala listeriosis mungkin baru akan muncul selama dua bulan pasca mengkonsumsi makanan dengan kadungan listeriosis.
Dan pada saat itu, kebanyakan orang tidak menghubungkan penyakit ini dengan sesuatu yang mereka makan. Penyelidikan yang dilakulan ini dimulai Setelah 2016, dimana salad kemasan yang terkontaminasi menjadi peristiwa besar saat itu.
Beberapa ilmuwan termasuk Deering dan sejumlah rekanya diantaranya Haley Oliver, associate professor ilmu pangan, dan Archana Shenoy, seorang asisten peneliti pascasarjana, mulai menyelidiki kegigihan dan internalisasi L. monocytogenes di selada romaine, tanaman dengan pertumbuhan tercepat di AS dalam hal produksi, ekspor dan konsumsi.
Hasil penelitian mereka menunjukkan L. monocytogenes pada selada romaine dapat bertahan sampai 60 hari atau sampai saat panen. Bakteri dapat ditemukan di seluruh jaringan tanaman. Hal ini menunjukkan cara bagaimana patogen bawaan makanan dapat menjangkau konsumen. Terutama pada makanan siap saji.
Di Purdue Centre for Food Safety Engineering, para periset sedang mengerjakan teknologi deteksi saat mereka mengalihkan fokus mereka ke benih benih dan bibit sebelum ditanam. Mereka bertujuan untuk menemukan strategi pengendalian pra-panen untuk mencegah kontaminasi, terutama karena penyusun hanya dapat mengobati produk secara eksternal.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya