![Mewaspadai Ancaman Penjahat Siber](https://koran-jakarta.com/images/article/php02lcl2_resized.jpg)
Mewaspadai Ancaman Penjahat Siber
![Mewaspadai Ancaman Penjahat Siber](https://koran-jakarta.com/images/article/php02lcl2_resized.jpg)
Hasil survei tersebut diketahui miliaran catatan pribadi mengalami pelanggaran data pada 2018. Dan ada tiga penyebab utama pembobolan data tahun lalu, menurut Survei Perilaku Konsumen. Pertama, pembobolan data paling besar disebabkan serangan virus yang mencapai 27 persen, pada posisi kedua ditempati pelanggaran media sosial sebesar 20 persen, dan ketiga pencurian data personal 19 persen.
Sementara itu, IT Security Consultant PT Prosperita - ESET Indonesia, Yudhi Kukuh menambahkan tentang pembobolan data. Di Indonesia berdasarkan telemetri ESET diketahui serangan virus masih mendominasi dari serangan siber yang masuk dan ini terjadi dari waktu ke waktu, menunjukkan sisi lemah dalam hal kesadaran keamanan siber.
Lemahnya kesadaran keamanan juga disorot dalam survei yang dilakukan ESET yang menunjukkan 27 persen responden percaya diri dalam memahami ancaman dunia maya. "Ini mengkhawatirkan karena sama artinya 73 persen responden lainnya mungkin hanya memiliki pemahaman yang dangkal tentang ancaman siber," ujarnya.
Ketika ditanya dari mana sebagian besar serangan siber berasal, responden merespon dengan mengatakan 'mengunduh file dari internet' sebagai pilihan utama mereka. Dalam catatan riset ini, 28 persen pengguna internet Indonesia mengaku memang tidak pernah menggunakan sumber tidak resmi saat mengunduh atau streaming video karena sadar bahaya situs semacam itu. "Tapi sebaliknya 72 persen responden menggunakan sumber yang tidak resmi. Ditambah sebagian besar responden yang mengakses internet via ponsel sebesar 90 persen, menempatkan mereka dalam bahaya infeksi malware," terang Yudhi. ima/R-1
Edukasi Serangan Siber
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya