Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Metode Kesurupan untuk Terapi Penyembuhan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Bagi orang awam mengatakan bahwa kesurupan merupakan masuknya kekuatan roh halus. Tapi menurut sains kesurupan adalah hal biasa, bahkan metode "kesurupan" kini dipakai untuk terapi penyembuhan gangguan perilaku atau penyakit fisik tertentu.

Kesurupan (trance) banyak dipahami sebagai surup yang diartikan masuknya roh dari orang yang telah meninggal, membuat seseorang melakukan tindakan yang aneh atau kadang di luar nalar. Namun menurut ilmuwan, kesurupan merupakan proses yang biasa terjadi salah satunya pada proses hipnosis.
Proses kesurupan dapat membantu dalam perubahan positif pada diri seseorang. Melalui hipnosis yang juga dikenal sebagai hipnoterapi, suatu teknik terapi yang akan membuat seseorang berada dalam keadaan rileks dan tenang.
Dokter di Charité University Medical Center di Berlin, Jerman, Michael Teut, mempelajari hipnoterapi sebagai terapi menjelaskan bahwa kesurupan bukan seperti yang dipahami orang selama ini. Secara ilmiah, ia menjelaskan kepada Larissa Warneck dari media Deutsche Welle (DW) yang penasaran tentang kesurupan.
Teut bekerja pada sebuah ruang di sakit universitas itu. Pada salah satu ruangan terdapat beberapa kursi kayu yang dipaku ke dinding abu-abu koridor. Sorotan lampu langit-langit memantul dari lantai linoleum cokelat.
Di ruangan rumah sakit itu digambarkan sekelompok kecil orang yang pernah memasukinya melalui pintu kaca tua berputar. Sementara dua siswa mengobrol dengan keras tentang ujian, sedangkan di tangga seorang anak kecil yang diawasi oleh ibunya dengan cemas.
Ada pintu kaca mengayun terbuka sekali lagi. Di sini bekerja Teut sebagai seorang kepala departemen rawat jalan Charité selama beberapa tahun belakangan. Dia adalah spesialis dalam kedokteran umum dan homeopati (homeopathy).
Homeopati adalah sistem ilmu semu pengobatan alternatif yang diciptakan oleh Samuel Hahnemann pada abad ke-18. Teori dasar di balik homeopati adalah bahwa orang sakit dapat disembuhkan dengan menggunakan efek pantulan substansi yang menghasilkan gejala sakit pada orang sehat.
Teut tertarik dengan homeopati kebetulan pada suatu hari mengikuti konferensi pers. Ia berpartisipasi dalam pelatihan hipnosis dan sangat menikmatinya sehingga dia memutuskan untuk berlatih sebagai ahli hipnoterapi.
Dalam kondisi hipnosis, seseorang dengan mudah merespons sugesti yang diberikan oleh ahli medis profesional yang membantu dalam proses hipnosis. Tujuannya agar bisa lebih fokus dan berkonsentrasi dengan pikirannya sendiri. Biasanya, metode ini dilakukan dengan mengulang-ulang kata-kata tertentu dan meminta pasien membayangkan sesuatu.
"Banyak pasien datang kepada saya karena mereka stres dan kelelahan. Hipnosis membantu mereka untuk rileks, menemukan perspektif baru dan mengaktifkan sumber energi batin," jelas Teut kepada Warneck yang penasaran dengan kesurupan dan hipnosis.
Hipnosis lebih lanjut digunakan untuk meningkatkan psikoterapi untuk menenangkan pasien atau mendorong perubahan perilaku. Dokter hipnosis dapat mendukung orang-orang dengan sindrom iritasi usus besar, nyeri, atau gangguan tidur, dan orang-orang yang ingin mengubah kebiasaan mereka seputar merokok, berolahraga atau diet mereka.
"Hipnosis sangat penting terutama dalam prosedur medis, seperti operasi kecil. Ini dapat diterapkan untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan kepercayaan," papar Teut.

Seperti Tertidur
Teut kemudian bertanya kepada Warneck masalah apa yang sering dihadapi. Ia menjawab bahwa memiliki masalah berupa sering mencabuti atau menggigiti kuku. Dokter itu kemudian mengatakan dapat mengatasi hal itu, namun perlu beberapa kali pertemuan agar hipnosis yang merupakan salah satu bentuk dari kesurupan dapat menyelesaikan masalah.
Pada pertemuan tersebut ia meminta Warneck untuk berbaring. Setelah itu ia juga memintanya untuk duduk dengan nyaman di kursi dengan penyangga punggung. Pada posisi ini Warneck diminta pasien untuk memilih salah satu titik referensi di depannya.
"Saat Anda menatap titik pilihan Anda, Anda mungkin memperhatikan bahwa pandangan Anda menjadi kabur dan mata Anda semakin berat dan lelah," terang Teut.
Setelah pandangan kabur, selanjutnya pasien akan mengalami segala sesuatu di sekitarnya menjadi gelap. Hal tersebut seolah-olah sedang melihat melalui lorong pada tabung kertas.
Kepada Warneck, Teut kemudian memintanya untuk mengatur pernapasan, membiarkan suara, pikiran dan perasaan meluncur melewatinya, seperti awan di langit. Membiarkan diri dibawa, hanyut, dan dilepaskan.
Suara itu membimbing lebih dalam dan lebih dalam itu membimbing Warneck ke kesurupan. Hal ini mirip dengan proses tertidur. Meskipun Warneck masih sadar akan tubuhnya dan masih bisa mendengar deru mobil di jalan di luar, semuanya tampak jauh, jauh sekali.
"Pada saat yang tepat ini, sesuatu yang luar biasa sedang terjadi di otak. Berlawanan dengan kepercayaan populer, hipnosis bukanlah keadaan di mana orang yang terhipnotis kehilangan kendali atas tubuh dan pikiran mereka," kata Warneck.
Penelitian tentang mekanisme hipnosis telah menunjukkan bahwa status aktivitas otak hanya berubah. Data itu dapat diamati dengan bantuan alat electroencephalogram (EEG). Teknik ini bekerja dengan mendeteksi gelombang otak, dan menampilkannya dalam monitor.
Dalam keadaan terjaga, aktivitas otak diukur dalam apa yang disebut gelombang Beta. Dalam keadaan ini mata terbuka dan pikiran tetap aktif. Saat memejamkan mata lingkungan sekitar yang menarik menghilang di balik kelopak mata dan tubuh perlahan-lahan rileks EEG akan menunjukkan aktivitas otak yang sangat berbeda.
"Selama hipnosis, aktivitas saraf berkurang. EEG mencerminkan ini dalam gelombang Alfa dan Beta," papar profesor senior psikologi klinis di Universitas Friedrich-Schiller di Jena, Jerman, Wolfgang Miltner. "Semakin rendah frekuensi gelombang pada EEG, semakin dalam trans," imbuh dia.
Menurut Teut, kesurupan sebenarnya tidak ada yang istimewa, namun orang sering menghubungkannya dengan sesuatu yang di luar nalar. Bahkan katanya banyak orang pernah mengalami kesurupan, tanpa menyadarinya.
"Misalnya, ketika Anda berada di kereta api dan menyaksikan pedesaan bergegas melewati Anda, pandangan Anda menjadi kabur dan setelah beberapa saat Anda mulai bermimpi. Bahkan itu adalah semacam kesurupan," ungkap dia. hay/I-1

Berjalan dengan Sugesti

Ketika hipnosis dilakukan, dalam psikolog disebut sebagai sugesti, sebuah proses di mana perasaan, perilaku, atau pikiran seseorang yang sedang kesurupan dapat dipandu oleh penghipnotis. Sugesti berupa saran-saran tertentu yang perlu dilakukan yang dihipnosis.
"Saran sebenarnya mempengaruhi daerah otak yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu. Selama hipnosis, otak melakukan persis apa yang diperintahkan," jelas profesor senior psikologi klinis di Universitas Friedrich-Schiller di Jena, Jerman, Wolfgang Miltner, seperti dikutip Deutsche Welle. "Oleh karena itu, pemrosesan informasi dipengaruhi dan diimplementasikan," imbuh dia.
Di universitas di Jena, Miltner dan timnya sedang mempelajari efek hipnosis pada rasa sakit. Dalam satu percobaan, misalnya subjek uji yang dihipnotis diberi rangsangan nyeri ke jari mereka. Setelah hanya 150 hingga 300 milidetik, teknik pencitraan menunjukkan reaksi yang kuat di otak.
Selanjutnya, ahli hipnoterapi memberikan saran. "Bayangkan Anda mengambil tangan Anda dan memasukkannya ke dalam sarung tangan berisi cairan pendingin. Cairan itu membuat tangan Anda mati rasa dan Anda tidak bisa merasakan sakit lagi," demikian kata-kata sugesti yang keluar.
"Sebenarnya stimulus nyeri tidak diproses lagi, meski diberikan secara teratur," jelas Miltner. "Anda dapat mengamati pengurangan aktivitas yang jelas di korteks somatosensori, wilayah otak yang biasanya merasakan rasa sakit," lanjut dia.
Di kalangan ilmiah diketahui secara luas bahwa proses di dalam otak yang terhipnotis serupa dengan yang terjadi selama keadaan santai. Hal itu terutama, struktur otak terlibat yang membuat seseorang rileks. Ini termasuk beberapa neurotransmiter, seperti gamma-aminobutyric acid (GABA), yang memastikan tidak dapat bersantai.
"Hipotalamus adalah semacam konduktor untuk keadaan aktivitas neurologis kita. Ini adalah struktur yang menenangkan pernapasan kita dan menurunkan tekanan darah kita. Sugesti mengaktifkan hipotalamus. Dalam hal itu, proses serupa terjadi seperti ketika tertidur atau minum obat penenang," papar Miltner.
Menurut Teut apa yang dilakukan dalam hipnoterapi tidak seperti hipnosis pertunjukan. Di sini tidak ada kehilangan kendali dalam hipnosis medis.
"Kesurupan adalah platform yang digunakan terapis dan pasien untuk bekerja sama sebagai sebuah tim. Dialog terbuka dan kreatif berkembang yang memungkinkan pasien menemukan sesuatu yang baru untuk dirinya sendiri. Dan hipnoterapis menemani pasien mereka dalam perjalanan itu," kata dia. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top