Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penguatan Riset

Metode Inovatif dalam Memproduksi Protein Alternatif

Foto : ST FOTO: SAMUEL ANG

Profesor Peter Preiser (kiri) dan Thomas Becker memperkenalkan program lima tahun, yang disebut Proteins4Singapore.

A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Singapura meluncurkan program penelitian baru menggunakan metode inovatif pencetakan 3D, untuk menghasilkan protein alternatif, Kamis (28/4). Program ini akan mengeksplorasi metode berkelanjutan untuk mengekstraksi protein dari berbagai sumber, termasuk mengubah limbah dari akuakultur, seperti kulit udang dan sisa pakan ikan.

Ini dibuat karena Singapura ingin memproduksi 30 persen dari kebutuhan nutrisinya secara lokal pada 2030 dalam upaya untuk mengurangi ketergantungan pada impor makanan jika terjadi gangguan pasokan. Protein alternatif seperti daging nabati dan daging budi daya juga dapat berkontribusi untuk tujuan ini.

Program lima tahun, yang dikenal sebagai Proteins4Singapore, akan dipimpin oleh Tumcreate, platform penelitian multidisiplin Universitas Teknik Munich (TUM) yang berlokasi di Singapura.

Program ini juga akan memanfaatkan keahlian dalam ilmu material, teknik proses dan kimia makanan dari TUM, Nanyang Technological University, Singapore Institute of Technology dan Agency for Science, Technology and Research.

"Program tersebut akan mempertimbangkan rasa, tekstur, dan kualitas nutrisi protein alternatif karena ini akan menjadi perhatian utama bagi konsumen," kata ketua teknologi pembuatan bir dan minuman di TUM School of Life Sciences, Thomas Becker, kepada wartawan.

Produk Kaya Protein

Penelitian tahap pertama akan fokus pada pembuatan protein dari kacang kedelai dan mikroalga untuk mendapatkan campuran kualitas protein yang sesuai. Kacang kedelai dan mikroalga dikenal sebagai produk kaya protein.

Pada saat yang sama, tim akan mencoba ke bahan baku lain seperti kacang hijau, dan dari aliran limbah, seperti dari pertanian dalam ruangan dan akuakultur.

Produsen makanan Nestle juga menjajaki kerja sama dengan Proteins4Singapore untuk menguji beberapa bahan mentah, seperti biji-bijian jelai bekas dari produksi Milo, misalnya. Bahan mentah ini kemudian akan diintegrasikan ke dalam metode pemrosesan inovatif untuk menciptakan protein generasi baru.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top