
Tak Lagi Bergantung pada Facebook, Instagram dan WhatsApp, Meta AI akan Hadir dalam Aplikasi Mandiri Tahun Ini
Meta AI akan hadir dalam aplikasi mandiri.
Foto: CNETJAKARTA - Meta bersiap memperluas jangkauan Meta AI dengan meluncurkan aplikasi mandiri pada kuartal kedua 2025. Tak lagi bergantung pada media sosial.
Menurut laporan CNBC, langkah ini akan membuat Meta lebih kompetitif dengan ChatGPT milik OpenAI, yang sudah memiliki aplikasi seluler dan desktop sendiri.
Saat ini, Meta AI hanya tersedia di aplikasi media sosial Meta seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger, serta bisa diakses melalui web. Dengan adanya aplikasi mandiri, pengguna tidak perlu lagi tergantung pada aplikasi media sosial untuk mengakses chatbot AI generatif ini.
Meta telah berinvestasi besar dalam AI generatif, dengan laporan pendapatan terbaru menyebutkan bahwa perusahaan akan mengalokasikan hingga $65 miliar untuk pengembangan AI dan bisnis intinya.
Namun, Meta juga menghadapi tantangan besar dalam mengintegrasikan AI ke dalam aplikasinya. Respons awal pengguna terhadap Meta AI di media sosial cukup beragam banyak yang menganggapnya mengganggu atau bahkan tidak diperlukan.
Salah satu contoh kontroversial adalah profil Instagram AI yang dibuat oleh Meta, yang justru memicu kritik tajam setelah beberapa pengguna mengalami interaksi yang rasis dan bermasalah. Akibatnya, Meta akhirnya menghapus fitur tersebut.
Jika aplikasi ini diluncurkan, ada beberapa potensi perubahan yang bisa terjadi:
Tidak Harus Terikat dengan Facebook
Saat ini, pengguna Meta AI di web harus masuk menggunakan akun Facebook. Jika aplikasi mandiri menghilangkan persyaratan ini, Meta AI bisa menjadi lebih mudah diakses dan menarik bagi pengguna yang tidak ingin terikat dengan ekosistem Meta.
Mengurangi Gangguan di Media Sosial
Dengan memiliki tempat sendiri, mungkin Meta AI akan mengurangi kehadirannya di DM dan pencarian media sosial, yang sering dianggap mengganggu oleh pengguna.
Pengalaman Pengguna yang Lebih Baik
Meta bisa menyempurnakan fitur AI dengan lebih baik jika berada dalam aplikasi khusus, tanpa perlu disesuaikan dengan format media sosial.
Menariknya, setelah kabar ini beredar, CEO OpenAI, Sam Altman, bereaksi dengan unggahan sarkastik, mengatakan dia akan membuat aplikasi sosial.
"Oke baiklah, mungkin kami akan membuat aplikasi sosial," ketik Altman di X.
Hal ini bisa diartikan sebagai bentuk persaingan antara dua raksasa AI, di mana OpenAI mungkin saja mengembangkan fitur sosial untuk ChatGPT sebagai respons terhadap langkah Meta.
Meta belum memberikan komentar resmi mengenai jadwal perilisan dan fitur spesifik aplikasi ini. Namun, jika laporan CNBC benar, kita bisa mengharapkan peluncurannya antara April hingga Juni 2025.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Paundra Zakirulloh
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 PTN Dukung Efisiensi Anggaran dengan Syarat Tak Ganggu Layanan Tri Darma Perguruan Tinggi
- 2 Polri, BGN, dan Yayasan Kemala Bhayangkari Uji Coba Dua SPPG di Jakarta
- 3 Persik Takluk oleh Dewa United dengan Skor 1-2
- 4 Duh, Minyak Sawit Indonesia Bisa Makin Tertekan, Harga CPO Tersungkur Akibat India Rem Permintaan
- 5 Pemerintah Kabupaten Bengkayang Mendorong Petani Karet untuk Bangkit Kembali
Berita Terkini
-
Gejolak Global Belum Mereda
-
Demi Moore Tersingkir, Mikey Madison Raih Aktris Terbaik Oscar 2025
-
Kondisi Terkini Paus Fransiskus, Vatikan: Stabil Namun Rumit
-
Program Musik Main-Main di Cipete Episode 11 Diramaikan Reza Arfandy, Qays, Nadine Makalew, Mantara dan Nawi and the Gank
-
Adrien Brody, Pemenang Aktor Terbaik Oscar 2025 dalam Film 'The Brutalist'