Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Perkembangan Teknologi

Mesin Uap James Watt Dorong Revolusi Industri di Inggris

Foto : afp/ OLI SCARFF
A   A   A   Pengaturan Font

Ketika tekanan dapat dimanfaatkan dan ditingkatkan, tekanan tersebut dapat digunakan untuk menyedot piston, bukan hanya air seperti yang dilakukan pompa uap Savery. Pergerakan piston ke bawah menuju ruang hampa merupakan pukulan tenaga yang dapat digunakan untuk menaikkan balok tuas.

Ibarat jungkat-jungkit, pistonnya turun dan balok yang terpasang naik. Balok yang naik kemudian dapat mengangkat mesin lainnya. Ketika tangki vakum dikosongkan menggunakan katup untuk mengeluarkan uap yang membuat balok tuas tersebut jatuh kembali ke posisi aslinya berkat gravitasi, sehingga piston dapat ditarik kembali keluar dari tangki vakum. Siklus ini kemudian akan berulang terus menerus.

Pada 1710, Thomas Newcomen (1664-1729), seorang penjual besi di Dartmouth, menemukan cara baru dengan menyesuaikan desain Savery. Inovasinya pun berhasil meningkatkan kecepatan proses kondensasi (dengan menyuntikkan air dingin), dan juga tenaga.

Sayangnya mesin Newcomen tidak terlalu efisien dalam hal kebutuhan batubara untuk memanaskannya, namun karena dioperasikan di tambang batubara, hal tersebut tidak menjadi masalah. Untuk menggunakan mesin seperti itu di tempat lain amat tidak dimungkinkan.

Efisiensi mesin uap awal ditingkatkan berkat pembuat instrumen asal Skotlandia, James Watt (1736-1819) pada 1769 dan lagi pada 1778 dengan bantuan Matthew Boulton (1728-1809). Watt memisahkan bagian mesin yang panas dan dingin yang mengganggu efisiensi tindakan kondensasi. Oleh karena itu, mesinnya sering disebut kondensor terpisah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top