Meredam Gangguan KKB pada Penerbangan Sipil di Papua
Foto : ANTARA/Dokumentasi Pribadi
Pesawat Boeing 737-500 milik Trigana ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Dekai, Papua Pegunungan pada Sabtu (11/3/2023).
"Aparat keamanan ada di setiap bandara, misalnya,diTimika, Dekai, Oksibil, dan lainnya sehingga dapat dikoordinasikan sebelum terbang ke kampung atau distrik yang belum ada anggota TNI atau Polri sehinggapelayanan penerbangan dapat dilakukan tanpa adanya gangguan keamanan, " kata Sembiring.
Penembakanpesawat Boeing 737-500 milik Trigana Air pada Sabtu (11/3) mengakibatkan tidak saja Triganamenghentikan sementara pelayanan penerbangan ke Dekai. Begitu pula dengan maskapai WingsAir.
Hingga kini dua maskapai yang selama ini melayani penerbangan Jayapura-Dekai-Jayapura, yakni Trigana Air dan Wings Air, masih belum beroperasi karena menunggu situasi benar-benar aman.
Hingga kini dua maskapai yang selama ini melayani penerbangan Jayapura-Dekai-Jayapura, yakni Trigana Air dan Wings Air, masih belum beroperasi karena menunggu situasi benar-benar aman.
Belum diketahui kapan kedua perusahaan yang sebelumnya melayani penerbangan sehari sekali itu kembali beroperasi, kata petugas Humas Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura Surya Eka.
Kapten Pilot Rama Nayo mengakui berbagai aksi kekerasan yang dialami dunia penerbangan dan pilotnya masuk dalam buletin yang diterbitkan International Federation of Airline Pilot Association (IFALPA) yang merupakan organisasi profesi pilot internasional berkedudukan di Kanada.
Kapten Pilot Rama Nayo mengakui berbagai aksi kekerasan yang dialami dunia penerbangan dan pilotnya masuk dalam buletin yang diterbitkan International Federation of Airline Pilot Association (IFALPA) yang merupakan organisasi profesi pilot internasional berkedudukan di Kanada.
Karena itu pihaknya minta semua pihak menjaga dan melindungi pilot serta penerbangan sipil di Papua.
Gangguan keamanan terhadap pilot dan penerbangan sipil di Papua harus dihentikan demi menjaga arus distribusi barang-barang yang dibutuhkan masyarakat.
Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara
Komentar
()Muat lainnya