Meredam Gangguan KKB pada Penerbangan Sipil di Papua
Foto : ANTARA/Dokumentasi Pribadi
Pesawat Boeing 737-500 milik Trigana ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Dekai, Papua Pegunungan pada Sabtu (11/3/2023).
Insiden berlanjut pada tanggal 7 Maret, yakni pesawat kargo PTSmart Aviation dan pesawat PT Daby Air di Bandara Biloral, Intan Jaya, Papua Tengah, ditembak sedangkan melakukango around.Pesawat tersebut membatalkan pendaratan.
Penembakan kembali terjadi pada tanggal 11 Maret terhadap pesawat penumpang milik PT Trigana Air-Type B737-500, PK- YSC, saat tinggal landas dari Bandara Nop Goliat, Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, yang menyebabkan lubang di bagian bawah badan pesawat.
Ketua Ikatan Pilot Indonesia (IPI) Capten Rama Noya menyesalkan terjadinya penembakan pesawat-pesawatpenerbangan sipil di Papua karenasebagian besar kebutuhan masyarakat disuplai dengan menggunakan pesawat, seperti makanan, obat-obatan, pakaian, bahkan bahan bakar untuk penerangan .
"Ketergantungan terhadap penerbangan sipil di Tanah Papua cukup tinggi sehinggamasyarakat Papua harus ikut serta menjaganya," ujar Rama Noya.
Beri Jaminan
Beri Jaminan
Kapolda Papua Irjen PolisiMathius Fakhiri menyatakan menjaminkeamanan operasional bandara Not Goliat Dekai dengan menambah pasukan untuk mengamankan kawasan itu.
Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara
Komentar
()Muat lainnya