Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Merayakan Idul Fitri saat Pandemi Covid-19

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pertanyaan:
Bu Rossa, sedih rasanya Idul Fitri kali ini masih dalam situasi pandemi. Saya sangat ingin berkumpul dengan keluarga di kampung, tapi dilarang mudik. Selama ini, saya dan keluarga menjaga protokol kesehatan dengan ketat dan tinggal di rumah saja. Tapi, kami juga ingin menghidupkan malam takbiran dan merayakan Idul Fitri di masjid. Mohon advis agar kami tetap bisa merayakan hari kemenangan dengan aman.
Jawaban:
Setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan selama sebulan, tibalah saatnya bagi umat Muslim untuk merayakan hari kemenangan. Walau masih dalam suasana pandemi, Lebaran tetap bisa dijalani dengan rasa syukur dan penuh sukacita.
Untuk menekan angka penularan virus korona, kita harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk pada saat merayakan Idul Fitri bersama keluarga. Simak langkah-langkah berikut yang dimuat alodokter.

1. Tidak bergerombol di malam takbir
Takbiran di luar rumah saat pandemi boleh-boleh saja. Namun, dianjurkan untuk tetap menjaga jarak, tidak bergerombol, serta menggunakan masker agar tidak tertular virus korona.
Meskipun tidak dilarang, alangkah baiknya bila merayakan malam takbir di rumah saja. Selain lebih aman, menggemakan takbir, tahmid, dan tahlil saat malam Idul Fitri di rumah juga bisa lebih khidmat bersama keluarga.
Selain itu, hampir di semua masjid pun ada pengurus yang bertugas untuk menggemakan takbir dengan pengeras suara. Jadi, tetap bisa mengikutinya walau berada di rumah.

2. Jaga jarak saat salat Idul Fitri
Salat Idul Fitri memang sebaiknya dilakukan secara berjemaah. Jika ingin melakukannya di masjid, musala, atau tanah lapang, ikut panduan berikut.
Cuci tangan dengan sabun serta air mengalir.
Berwudu dari rumah agar tidak perlu berkerumun di tempat wudu umum.
Gunakan masker kain dengan benar.
Lakukan pengecekan suhu tubuh.
Pastikan pelaksana salat Ied mengikuti aturan untuk memperpendek bacaan salat dan mempersingkat pelaksanaan khotbah.
Jaga jarak atau physical distancing setidaknya 1,5 m dengan orang lain sejak perjalanan dari rumah, memasuki masjid atau area salat, hingga shaf salat.
Patuhi pengaturan shaf dengan jarak sekitar 1,5-2 meter.
Gunakan sajadah atau alas salat sendiri, tidak berbagi dengan orang lain.
Hindari berjabat tangan atau berpelukan setelah salat Ied dan menggantinya dengan senyuman atau salam dari jauh.
Jika khawatir terjangkit Covid-19, kerjakan salat Idul Fitri di rumah, baik sendirian maupun bersama dengan anggota keluarga. Ikuti langkah berikut.
Bila dilakukan sendirian
Jika melakukan salat Idul Fitri sendirian, cukup melaksanakan salat seperti biasanya dengan membaca surat-surat pendek dan tidak perlu ada khotbah.

Bila bersama keluarga
Salat Ied yang dilakukan bersama-sama di rumah harus terdiri dari sedikitnya 4 orang, yaitu satu orang imam dan tiga orang makmum. Tata cara salatnya sama seperti salat Ied biasa. Seusai salat, khotbah dilakukan sesuai ketentuan Idul Fitri. Namun, bila jumlah jamaah kurang dari empat atau bila di rumah tidak ada yang bisa memberikan khotbah, salat Idul Fitri boleh dilakukan berjamaah tanpa khotbah.
Walaupun melakukan salat berjemaah dengan keluarga, sebaiknya tetap atur jarak agar tidak berdekatan, terutama jika ada anggota keluarga yang lanjut usia atau masih beraktivitas di luar rumah.
3. Zakat fitrah via transfer
Zakat fitrah wajib dibayarkan pada bulan Ramadan. Zakat ini ditunaikan sejak awal puasa dan paling lambat sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri. Guna mengurangi kontak fisik dan tatap muka, pembayaran zakat bisa transfer perbankan. Berdasarkan ketetapan Badan Amil Zakat Nasional, nilai zakat fitrah setara dengan uang sebesar 40.000 rupiah per orang.

4. Silaturahmi elektronik
Momen Lebaran erat dengan kebiasaan masyarakat untuk mudik. Namun, di tengah pandemi, sebaiknya tetap di rumah, jangan mudik.
Meskipun di rumah saja, tetap bisa mengirim ucapan melalui pesan singkat dari telepon genggam atau mengirim kartu ucapan selamat Lebaran kepada keluarga di luar kota. Kendati raga tidak bersama, masih tetap bisa bermaaf-maafan melalui cara ini.
Silaturahmi bahkan bisa dilakukan dengan bertatap muka lewat video call ataupun zoom. Dengan video call, bisa melakukan panggilan video menggunakan smartphone ke lebih dari lima nomor telepon bersamaan. Dengan zoom, bahkan bisa bertemu secara virtual seluruh keluarga karena kapasitas zoom sangat besar. Dengan fitur-fitur canggih ini, jarak tentu tidak lagi menjadi halangan untuk bersilaturahmi di hari Lebaran.
5. Saling berkirim parsel
Tidak mudik dan tetap di rumah bukan berarti tidak bisa memberikan bingkisan kepada keluarga di kampung. Untuk memberikan kado dan kue-kue kering kepada mereka, bisa memesan parsel Lebaran secara online atau membuatnya sendiri dan mengirimkannya melalui jasa kurir. Dengan begitu, keluarga yang tinggal jauh di kampung pun tetap bisa menikmati kue.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top