Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pesawat Supersonik

Merajut Kembali Asa Setelah Banyak Proyek Gagal

Foto : REMY GABALDA / AFP
A   A   A   Pengaturan Font

Namun di balik kemewahan perlombaan luar angkasa, X-15 pada dasarnya adalah laboratorium terbang. Sekitar 765 makalah penelitian diproduksi, menyelidiki unsur-unsur seperti efek biomedis dari penerbangan g tinggi dan tanpa bobot, masalah stabilitas dan kontrol dalam penerbangan dan masuk kembali, kinerja struktur pesawat pada suhu yang sangat tinggi, dan keakuratan terowongan angin.

"Banyak sekali penelitian yang dihasilkan dari X-15, tetapi salah satu hal yang benar-benar diabaikan adalah apa yang diberikannya kepada kita tentang faktor manusia," kata Amy Shira Teitel, penulisBreaking the Chains of Gravity: The Story of Spaceflight Before NASA. "Kami belajar banyak tentang cara melatih pilot menerbangkan kendaraan yang tidak konvensional, dan untuk mengajari pilot cara mengatasi jauh melampaui apa yang biasanya mereka lakukan," imbuh dia.

Banyak dari penelitian ini masih relevan hingga saat ini, terutama dalam hal penerbangan hipersonik. "Pasti ada pelajaran dari program itu yang masih kita bicarakan, seperti bagaimana bermanuver dengan kecepatan hipersonik," kata Combs yang biasa meneliti pesawat pada terowongan angin hipersonik.

Program X-15 dibatalkan pada Desember 1968 setelah 199 penerbangan. Generasi baru pesawat X menyusul. Alih-alih pesawat roket yang dikemudikan yang dirancang untuk melaju lebih tinggi dan lebih cepat, pesawat-pesawat X baru sering kali tidak berawak dan dirancang untuk memecahkan masalah teknis yang spesifik dan tidak menarik, namun gagal menarik perhatian publik. ν hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top