Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menyaksikan Koleksi Flora dan Miniatur Bangunan Ikonik Dunia di Kebun Raya Indrokilo

Foto : jatengprov.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

Kebun Raya Indrokilo mengusung konsep perpaduan antara konservasi dan budaya. Di sini pengunjung bisa melihat koleksi flora sambil menikmati bangunan-bangunan miniatur yang ikonik dari berbagai belahan dunia.

Kebun raya menjadi salah satu tempat untuk melihat kekayaan keanekaragaman flora Indonesia. Tempat ini, menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), memiliki lima fungsi yaitu konservasi, penelitian, edukasi, wisata, dan jasa lingkungan yang berjalan secara seimbang dan proporsional.

Kabupaten Boyolali di Jawa Tengah, meski belum banyak dikenal secara luas memiliki sebuah kebun raya bernama Kebun Raya Indrokilo (KRI). Kebun raya yang baru dibangun pada 2013 ini dikembangkan melalui kerja sama antara Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) atau BRIN saat ini, dengan pemerintah Kabupaten Boyolali.

Alamat Kebun Raya Indrokilo berada di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo. Lokasinya berada di kota, tidak jauh dari, pusat pemerintahan Kabupaten Boyolali dengan jarak 3,7 kilometer ke arah tenggara, dengan waktu tempuh kira-kita hanya 8 menit.

Luas Kebun Raya Indrokilo mencapai 8,9 hektare. Tanah tempat didirikannya tadinya merupakan persawahan yang dimiliki pemerintah desa. Lokasinya tidak jauh dari situs budaya yaitu pemakaman lama bernama Indrokilo, dan kemudian dipakai menjadi nama kebun raya ini.

Berbeda dengan kebun raya lain, Kebun Raya Indrokilo mengusung konsep perpaduan antara konservasi dan budaya. Dengan manajemen yang baik, Kebun Raya Indrokilo bahkan berhasil mendapatkan penghargaan pengelola kebun raya daerah terbaik pertama dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Penghargaan Kebun Raya Terbaik Nasional untuk KRI tersebut diberikan langsung oleh Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI), Megawati Soekarnoputri, pada rangkaian acara Temu Pengelola Kebun Raya Indonesia, BRIDA dan Alumni Kalpataru, di Kebun Raya Bogor, pada 17 Mei lalu.

Dikutip dari lamanbrin.go.id, pengelola Kebun Raya Indrokilo sekaligus Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Boyolali, Suradji, mengatakan bahwa unsur budaya itu tercermin dari pengambilan nama kebun raya. Nama ini memiliki arti sebuah tempat untuk menyepi dan menyendiri. "Dalam cerita pewayangan Indrokilo ini merupakan tempat bertapa Arjuna untuk mendapatkan panah pasopati," kata Suradji.

Suradji pun menerangkan bahwa pihaknya juga berhasil memadukan konsep kebun (garden) dan taman (park). Konsep ini membuat masyarakat tertarik untuk mengunjungi Kebun Raya Indrokilo sebagai tempat wisata karena ingin menikmati suasana kebun dan taman yang dikembangkan.

"Sampai sekarangalhamdulillahantusias pengunjung terus bertambah sejak kamilaunchingtahun 2019. Pada akhir pekan, pengunjung itu bisa mencapai 2.000-3.000 orang, bahkan puncaknya bisa mencapai 4.700 pengunjung," ungkap Suradji.

Kebun Raya Indrokilo buka untuk umum antara hari selasa hingga Minggu mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Tiket masuknya sebesar 5.500 rupiah, mulai diberlakukan sejak 2022. Untuk membelinya pengunjung harus melalui aplikasiSi Boysingkatan dari Sahabat Indrokilo Boyolali, dengan mengunduh terlebih dahulu dengan memindai QR Code di loket.

AplikasiSi Boyhanya tersedia di PlayStore untuk ponsel dengan sistem operasi Android saja. Setelah mengunduh dan melakukan pemesanan, pembayaran tetap dilakukan secara manual melalui petugas yang ada bangunan loket.

Karena areanya yang sangat luas dengan 35 titik bangunan, taman, dan fasilitas lainnya, Kebun Raya Indrokilo menyediakan sepeda sewa untuk memudahkan pengunjung. Fasilitas ini sekaligus untuk mendukung Kebun Raya Indrokilo sebagai kawasan yang bebas dari emisi kendaraan.

Ongkos sewanya sebesar 5.000 per jam untuk sepeda biasa, dan 25 ribu per jam untuk sepeda tandem. Dengan bersepeda, pengunjung dapat dengan mudah mengunjungi setiap fasilitas yang tersedia dengan mudah.

Pengunjung akan disambut oleh pintu masuk yang megah dengan nama Gerbang Pasingsingan. Bangunan ini terinspirasi dari gerbang monumen Chiang Kai Shek Memorial Hall yang terdapat di Kota Taipei, Taiwan. Tingginya 12 meter dan lebarnya 25 meter.

Selanjutnya adalah Patung Sosro Birowo dengan tinggi 17 meter dengan posisi setengah berlutut dengan tangan kiri di dada dan tangan kanan lurus ke atas. Nama ini merupakan ajian sakti dari Mahesa Jenar. Ia digambarkan merupakan seorang prajurit pengawal raja yang tangguh.

Tempat unik di Kebun Raya Indrokilo lainnya adalah taman labirin. Taman ini merupakan bentuk realisasi daritopiaryyaitu karya seni pangkas tanaman atau biasa disebut dengan seni mengukir tanaman ataupun seni memahat tanaman.

Taman labirin memanfaatkan jenis-jenis tumbuhan yang tumbuh dengan cepat dan dapat dibentuk tajuknya sehingga dapat membentuk labirin. Taman ini memiliki konsep gunungan wayang yang melambangkan persatuan bangsa Indonesia.

Untuk memantau keadaan di dalam Taman Labirin atau mengetahui pengunjung yang kesulitan keluar dari dalamnya, dibangunlah menara pandang atauviewing point. Menara pandang ini terbagi menjadi bagian yaitu badan menara berupa tangga atau akses untuk naik. Kemudian bagian kepala tower yang digunakan untuk melihat seluruh pemandangan Kebun Raya Indrokilo.

Bahtera Nabi Nuh, melengkapi fasilitas wisata Kebun Raya Indrokilo Boyolali. Di dalamnya bangunan berbentuk kapal besar ini berupa miniatur hewan yang berada diatas kapal dan di dalam kapal. Di dalamnya terpasang semacam galeri lukisan-lukisan karya dari para seniman-seniman yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Bangunan selanjutnya adalah miniatur Air Terjun Niagara dengan tinggi 7 meter dan lebar 35 meter. Airnya dari ketinggian tersebut jatuh di bebatuan lalu dialirkan ke sebuah kolam. Air terjun ini menambah kesegaran dari Kebun Raya Indrokilo yang berdiri pada ketinggian 275-300 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Kebun Raya Indrokilo juga memiliki menara pandang dengan tinggi 15 meter. Yang unik, terasnya pada bagian atas terbuat dari kaca yang membuat merinding yang menginjaknya. Untuk naik ke menara ini dikenakan tarif 2.000 rupiah. Dari atas, seluruh lanskap kebun raya dan pemandangan sekitarnya dapat terlihat dengan jelas karena menawarkanview360 derajat.

Ada beberapa peraturan yang perlu diperhatikan jika ingin menaiki menara ini. Pengunjung lansia, anak-anak kurang dari 10 tahun, maupun penderita penyakit jantung dan fobia ketinggian dilarang menaiki menara ini. Selain itu, pengunjung harus mengenakan alas kaki khusus yang telah disediakan. Fungsinya agar tidak merusak permukaan lantai yang terbuat dari kaca.

Pengunjung Kebun Raya Indrokilo juga dapat menikmati kegiatan memacu adrenalin di areaoutbond. Terdapat aneka wahanaoutbondyang menantang untuk dewasa atau anak-anak. Wahana tersebut mulai dari jembatan titian, jaring laba-laba, hinggaflying foxmelewati kolam.

Banyaknya lahan rumput terbuka juga bisa dimanfaatkan sebagai area piknik. Pengunjung bisa menikmati suasana asri ini dengan menggelar tikar dan menikmati perbekalan yang dibawa. Kegiatan ini sangat cocok sebagai rekreasi keluarga.

Koleksi Tanaman

Kebun Raya Indrokilo memiliki 9 taman tematik antara lain taman tematik buah lokal, taman tematik paku-pakuan, taman tematik pangkas, taman tematik obat, taman tematik kehormatan, taman tematik konservasi tanah dan air, taman tematik hias, serta taman tematik rambat. Tanaman hias dan tanaman rambat merupakan koleksi terbaru di Kebun Raya Indrokilo ini.

Koleksi ini diperoleh dengan mengambil tanaman di alam langsung, sumbangan dari kebun raya lain, atau tukar-menukar antara kebun raya atau tanaman yang sudah ada di lokasi dikonservasi.

Saat ini jumlah koleksi sebanyak 1683 spesimen, yang termasuk ke dalam 368 spesies, 267 marga dan 105 suku.

Dari koleksi ini, selain memiliki fungsi konservasi tumbuhan, juga untuk keperluan pendidikan, dan penelitian. Para siswa atau mahasiswa yang ingin melakukan penelitian bisa memanfaatkan koleksi tersebut untuk mendukung penelitian mereka. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top