![Menuju Puncak Pakuning Tanah Jawa](https://koran-jakarta.com/images/article/phpv_wxsb_resized.jpg)
Menuju Puncak "Pakuning Tanah Jawa"
![Menuju Puncak Pakuning Tanah Jawa](https://koran-jakarta.com/images/article/phpv_wxsb_resized.jpg)
"Maka masyarakat di sekitar Gunung Tidar tidak ada yang berani membuat sumur karena akan meluap seperti samudera lagi," kata Sudarman. Sampai sekarang memang tidak ada sumur di seputaran Gunung Tidar. "Tak ada warga yang berani melanggar dengan membuat sumur," tambah dia. Pernah, katanya, ada yang mencoba menggali tanah untuk membuat sumur, malamnya mendapat mimpi. Dia mendengar suara, apakah mau saya guyur air bah? Warga itu lalu membatalkan. Dia tidak jadi membuat sumur.
Percaya atau tidak, Gunung Tidar ini memang berada di tengah-tengah pulau Jawa, pas menjadi paku Jawa. Dia menjadi pengimbang dan memantek agar pulau ini dapat tertancap kuat dipijakan, sehingga tidak terseret arus samudera. Simbol atau lambing paku tersebut berada di puncak Gunung Tidar. Untuk mencapainya diperlukan persiapan fisik yang baik karena pendakiannya sungguh menanjak. Namun, udara dan cuaca di Gunung Tidar sangat sejuk, meski Magelang sedang terik.
Mulai Mendaki
Setelah membayar tiket masuk (3.000 rupiah) para wisatawan bisa langsung menapati anak-anak tangga yang berwarna-warni. Meski pada siang hari tetap sejuk, mendaki pada pagi hari lebih baik karena sekalian olahraga. Pengelola menyadari bahwa jalan ini amat menanjak, sehingga terdapat beberapa tempat untuk beristirahat. Ada dalam bentuk bangku dari beton atau pendopo yang sekalian buat berteduh bila hari hujan.
Sekitar pertengahan perjalanan, pengunjung dapat beristirahat untuk menikmati minum atau makan karena ada warung. Di warung ini tersedia berbagai jenis minuman dan tentu saja makanan serbacepat dalam bentuk aneka mi instan. Cukup bagus menikmati makanan minuman di sini di bawah pepohonan yang menjulang.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya