Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gempa Bumi

Menteri PMK: Dua WNI Meninggal Dunia di Turki

Foto : Koran Jakarta/Muhamad Marup

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (), , dalam Konferensi Pers, di Jakarta, Selasa (14/2).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyampaikan Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban jiwa gempa di Turki sebanyak 2 orang. Adapun total korban meninggal akibat gempa di Turki sebanyak 31.643 jiwa, sedangkan di Suriah mencapai 4.574 orang.

"WNI yang meninggal dunia di Turki hingga sekarang sejumlah 2 orang," ujar Muhadjir, dalam Konferensi Pers di Jakarta, Selasa (14/2).

Muhadjir belum bisa memberi informasi lebih terkait pemakaman dua korban jiwa tersebut, mengingat hal itu merupakan domain dari Kementerian Luar Negeri. Terkait santunan untuk korban juga belum ada pembicaraan dari pemerintah. "Korban belum kita bicarakan apakah ada santunan atau tidak dari pemerintah. Akan saya bicarakan dengan kementerian teknis, itu tanggung jawab dari Kementerian Sosial," jelasnya.

Dia menambahkan, untuk WNI yang dievakuasi ada sebanyak 123 orang. Saat ini sedang ditempatkan di shelter Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara, Turki. "Shelter KBRI Ankara cukup jauh dari pusat gempa. Saya rasa belum ada keputusan apakah dia harus kembali ke Indonesia atau tetap melanjutkan di Turki," tambahnya.

Program Bantuan

Muhadjir memastikan, Pemerintah Indonesia akan memberikan bantuan kepada Turki baik material maupun nonmaterial. Untuk logistik dan relawan, pemerintah akan mengirimnya dalam dua gelombang.

Gelombang pertama sudah berangkat dengan dua kelompok terbang (kloter) pada 11 Februari untuk kloter pertama dengan personel 62 orang berikut perangkat peralatan pendukung. Pada 13 Februari, kloter kedua berangkat berisi 181 personel.

"Mereka melakukan tugas-tugas bantuan di sana, terutama untuk pertolongan pertama SARS dan tenaga medis untuk pertolongan pertama dibutuhkan dokter-dokter ortopedi," katanya.

Dia menyebut, setelah tim pertama ditarik akan kita kirim tahap kedua. Tahap kedua khusus untuk dokter dan perawat yang khusus menangani penyakit menular. "Akan kita kirim tenaga kesehatan berkaitan penyakit menular yang biasanya terjadi setelah satu bulan kejadian bencana," terangnya.

Muhadjir menyebut, pada 20 Februari pihaknya akan mengirim bantuan logistik sesuai kebutuhan pemerintah Turki dan Suriah. Pemerintah akan memberangkatkan empat pesawat kargo berisi bahan pangan dan peralatan. "Bapak Presiden (Joko Widodo) juga menyetujui akan ada bantuan cash atau non material," tandasnya. ν ruf/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top