Mensos Risma Tegaskan Niat Kerja Sama Kembangkan SLB agar Murid Mandiri
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat berdialog bersama para perempuan pengrajin noken di Kabupaten Biak Numfor, Papua, Rabu (13/9)
Foto: Antara/KemensosJAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini menegaskan niatnya bekerja sama untuk mengembangkan Sekolah Luar Biasa (SLB) agar para murid penyandang disabilitas dapat menjadi mandiri.
Mensos Risma di Jakarta, Senin (18/9), mengatakan hal ini sedang dalam pembahasan dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim, yang membawahi pendidikan di SLB.
Menurut dia, tidak semua penyandang disabilitas di Indonesia dapat melanjutkan pendidikan lantaran terhalang masalah mobilitas.
"Jadi mereka kan tidak bisa sendiri dan memang sebagian besar juga dari anak-anak disabilitas ini dari keluarga tidak mampu," ujar Mensos Risma.
Selain itu, para murid SLB yang memiliki jenis disabilitas yang beragam, juga membutuhkan aksesibilitas yang layak agar dapat beraktivitas. Hal itulah yang menurut Mensos belum terdapat pada sekolah tersebut.
Sementara jika dibandingkan di balai-balai yang dikelola Kementerian Sosial (Kemensos), dia mengungkapkan anak-anak yang putus sekolah karena menyandang disabilitas telah difasilitasi pelatihan agar mereka dapat mandiri dan melanjutkan hidup.
Sedangkan jika pilihannya pada sekolah inklusi, atau membuat penanganan khusus pada anak penyandang disabilitas pada sekolah tersebut, terdapat permasalahan yang cukup rumit.
Selain harus memperbaiki fasilitas penunjang belajar hingga perbaikan gedung sekolah yang aman, rupanya tidak semua guru memiliki latar belakang mengajar khusus untuk penyandang disabilitas yang beragam.
"Mereka memerlukan treatment-treatment sendiri, tidak bisa disamakan semua," kata dia.
Sehingga Mensos Risma memiliki keinginan besar agar anak-anak di SLB memiliki keterampilan atau life skill setelah menjalani pendidikan.
Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam Rapat Kerja Bersama bersama Komisi VIII DPR di Jakarta, Kamis (14/9) menyatakan ingin berdiskusi dengan Mendikbudristek Nadiem Makarien dan Menag Yaqut Cholil Qoumas mengenai pendidikan inklusif atau Sekolah Luar Biasa (SLB) yang dapat menjadi ranah Kementerian Sosial untuk para murid penyandang disabilitas. Ant/I-1
Berita Trending
- 1 Siswa SMK Hanyut di Air Terjun Lahat, Tim SAR Lakukan Pencarian
- 2 Diduga Ada Kecurangan, Bawaslu Sumsel Rekomendasikan Pemungutan Suara Ulang di Empat TPS
- 3 Pemerintah Jangan Malu Membatalkan Kenaikan PPN
- 4 Calon Wakil Wali Kota Armuji Sebut Warga Surabaya Cerdas Gunakan Hak Pilih
- 5 Cuaca Hari Ini, Wilayah Indonesia Umumnya Diguyur Hujan
Berita Terkini
- Uniqlo Dikritik di Tiongkok Setelah Komentar CEO-nya tentang Xinjiang
- Kemendikdasmen Ajak Guru Melek Teknologi Kembangkan Kegiatan Belajar Mengajar yang Inovatif
- Bank DKI Raih Indonesia Best CMO Award dan Properti Indonesia Award 2024
- PM Nepal akan Melakukan Kunjungan Resmi ke Tiongkok
- Lonjakan Inflasi Medis Bisa Berimbas ke Jaminan Sosial Masyarakat