Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Kawasan

Menlu Turki dan AS Bahas Kepastian Gencatan Senjata Penuh di Gaza

Foto : ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA

Hakan Fidan, Menlu Turki

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki, Hakan Fidan, dan Menlu Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, di Brasil, pada Rabu (21/2), mendiskusikan hubungan bilateral dan isu regional, termasuk kepastian gencatan senjata secara penuh di Gaza.

Fidan dan Blinken bertukar pandangan tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk memastikan gencatan senjata secara penuh di Jalur Gaza sesegera mungkin, menurut beberapa sumber diplomatik Turki.

Seperti dikutip dari Antara, di sela-sela Pertemuan Menteri Luar Negeri G-20, di Rio de Janeiro, mereka juga mendiskusikan perang di Ukraina, proses ekspansi NATO, perundingan damai antara Azerbaijan dan Armenia, serta isu-isu regional lain.

Menurut beberapa sumber tersebut, kedua menlu juga berbicara tentang jadwal kunjungan tingkat tinggi yang akan dilakukan pada periode mendatang.

Sebelumnya, Fidan mengecam masyarakat internasional karena gagal menghentikan perang di Jalur Gaza dan menyampaikan kekhawatiran pada meluasnya konflik di kawasan.

"Sangat disayangkan komunitas internasional masih tidak mampu menghentikan pertumpahan darah di Gaza dan Tepi Barat," ujar Fidan.

"Gaza dulu pernah menjadi sebuah penjara terbuka. Sekarang, (wilayah) ini adalah medan tempur, di mana Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menjalankan operasi militer untuk membunuh warga sipil guna memperpanjang kehidupan politiknya," kata Fidan dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB.

Krisis Kemanusiaan

Dalam pertemuan yang dipimpin Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, para menlu dan para duta besar dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB dan negara-negara lain membahas krisis kemanusiaan di Gaza akibat operasi militer Israel yang terus menelan korban jiwa dan memicu seruan gencatan senjata segera.

"Argumen bahwa perang saat ini adalah soal melindungi keamanan Israel bukanlah hal yang meyakinkan," kata Fidan.

"Namun, para pendukung argumen ini tidak pernah berbicara tentang keamanan Palestina atau hak Palestina untuk membela diri," katanya, seraya menekankan bahwa Israel melakukan kejahatan perang serius.

Mereka yang melakukan pelanggaran harus bertanggung jawab untuk memulihkan kepercayaan pada hukum internasional dan tatanan berbasis aturan.

Fidan mengatakan Turki sangat prihatin dengan laporan bahwa kejahatan perang Israel di Gaza mungkin sama dengan genosida.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top