Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pertemuan Internasional

Menlu Kamboja: KTT Asean-AS Ditunda

Foto : AFP/TANG CHHIN Sothy 

Menteri Luar Negeri Kamboja, Prak Sokhonn

A   A   A   Pengaturan Font

PHNOM PENH - Pertemuan puncak antara Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, dan para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/Asean) yang akan diadakan akhir bulan ini, telah ditunda dan penyelenggara akan mencari tanggal baru bagi pelaksanaannya.

Informasi itu disampaikan Menteri Luar Negeri Kamboja,Prak Sokhonn, pada Rabu (9/3).

"KTT Asean-AS akan ditunda karena beberapa pemimpin Asean tidak dapat bergabung dalam pertemuan pada tanggal yang diusulkan," kata Menlu Prak Sokhonn dalam pesan teks.

Saat ini Kamboja adalah ketua Asean.

AS sebelumnya telah mengumumkan KTT tersebut akan diadakan pada 28 dan 29 Maret. Namun Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, pekan ini menyarankan agar pertemuan itu harus ditunda setelah beberapa negara Asean meminta agar pertemuan itu diadakan dua hari sebelumnya dan setidaknya tiga pemimpin Asean ingin menjadwal ulang pertemuan itu.

"Beberapa pemimpin Asean menginginkan pertemuan itu diadakan antara 26 dan 27 Maret tetapi AS mengatakan tidak dapat mengakomodasi pada 26 dan 27, sementara tiga pemimpin Asean tidak dapat bergabung dengan 26 dan 27," kata Hun Sen, tanpa mengidentifikasi 3 pemimpin negara Asean tersebut.

Indonesia maupun Gedung Putih yang menjadi koordinator KTT tidak segera mengkonfirmasi penundaan tersebut setelah seorang pejabat Indonesia sebelumnya mengatakan opsi untuk jadwal masih dibahas. Sementara anggota Asean lainnya juga tak berkomentar tentang penundaan KTT Asean-AS ini.

Tingkatkan Keterlibatan

KTT itu dipandang sebagai bagian dari upaya AS untuk meningkatkan keterlibatan dengan wilayah yang dianggap Washington DC penting bagi upayanya untuk melawan kekuatan Tiongkok yang semakin meningkat terutama di Laut Tiongkok Selatan dan di seluruh wilayah Indo-Pasifik.

Washington DC, di bawah pemerintahan Biden, telah meningkatkan keterlibatannya dengan Asia tenggara, di mana negara itu memiliki sekutu tradisional serta mitra lainnya.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, pada Desember lalu bahkan mengunjungi Indonesia dan

Malaysia, setelah sebelumnya Wakil Presiden Kamala Harris, Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Penasihat dari Kementerian Luar Negeri AS, Derek Chollett, juga berkunjung ke kawasan Asia tenggara.

Sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki, bulan lalu mengatakan bahwa pertemuan puncak di Washington DC adalah prioritas utama bagi Pemerintahan Biden-Harris dan KTT itu juga digelar untuk memperingati 45 tahun hubungan AS-Asean.

Sementara Menlu Blinken, mengatakan pada Desember bahwa KTT itu diharapkan untuk membahas krisis yang disebabkan oleh kudeta militer tahun lalu di Myanmar dan masalah-masalah seperti pemulihan pandemi, perubahan iklim, investasi dan infrastruktur.

Menlu Blinken pun sebelumnya telah menyusun strategi Indo-Pasifik yang baru dan komprehensif, yang menekankan pandangan AS tentang pentingnya Asean dan Asia Tenggara bagi kawasan Indo-Pasifik.

AS pekan lalu mengatakan bahwa pihaknya bermaksud mengikuti jejak Asean dengan mengundang perwakilan non-politik dari Myanmar yang diperintah militer ke pertemuan puncak itu.

Asean sejak tahun lalu melarang junta menghadiri pertemuan-pertemuan penting karena kegagalannya menghormati kesepakatan untuk mengakhiri permusuhan di Myanmar yang telah menewaskan ratusan warga sipil dan membuat lebih dari 300.000 orang mengungsi. RFA/ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top