Menlu Eropa Bahas Penarikan Russia dari Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell
JAKARTA - Para menteri luar negeri Uni Eropa (EU) pada Kamis (20/7) berkumpul untuk membahas isu-isu terkini yang mendesak untuk diatasi. Isu tersebut seperti penarikan Russia dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, hubungan dengan Beijing, dan aksesi Turki ke dalam Uni Eropa.
"Turki kembali menjadi agenda (pembahasan). Kami juga akan membahas bagaimana hubungan kami dengan Turki," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, dalam sambutannya menjelang Pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri.
"Ini adalah pertama kalinya kita akan membahas tentang Turki setelah beberapa bulan," sambung Borrel.
Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, saat menghadiri pertemuan Asean di Indonesia pada pekan lalu, mengatakan bahwa Ankara ingin menghidupkan kembali proses negosiasi aksesi Uni Eropa dan memasukkan agenda-agenda Eropa ke dalam pendekatan politik negaranya.
"Pertama-tama kita harus melihat modernisasi Serikat Pabean Uni Eropa-Turki dan juga masalah visa," kata Fidan seperti dikutip dari Antara.
Serikat Pabean adalah perjanjian antara dua negara atau lebih untuk menghilangkan hambatan perdagangan berupa pengurangan atau peniadaan bea masuk.
Pembicaraan terkait Serikat Pabean antara Uni Eropa dan Turki, yang ditandatangani pada 1995, sudah lama terhenti. Pelonggaran aturan visa dari negara-negara kawasan Schengen bagi warga negara Turki juga belum ada kemajuan.
Lebih lanjut, Borrell mengatakan pertemuan para menlu Uni Eropa juga akan membahas perang di Ukraina dan dukungan untuk Kiev, penarikan Russia dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, rancangan kebijakan luar negeri Eropa di bidang keamanan ekonomi, dan upaya membangun kembali hubungan dengan Tiongkok.
Bakar Area Penyimpanan
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, yang turut hadir dalam salah satu rangkaian pertemuan tersebut melalui sambungan video, sementara Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmitro Kuleba, akan bergabung dalam pertemuan yang membahas kebutuhan Kiev.
Borrell juga mengatakan bahwa Russia telah membom dan menghancurkan infrastruktur pelabuhan di kota pesisir Ukraina Odesa pada malam ketiga dan menyerang area penyimpanan dengan membakar lebih dari 60.000 ton biji-bijian. "Jadi, mereka (Russia) tidak hanya menarik diri dari perjanjian biji-bijian ... tetapi juga membakar biji-bijian itu," kata Borrell.
"Ini akan mengakibatkan krisis pangan yang sangat mengerikan di dunia. Biji-bijian ini tidak hanya disimpan, tetapi juga dihancurkan, itu berarti akan terjadi kekurangan pangan, kekurangan biji-bijian di dunia," katanya.
Berkaitan dengan itu, para menteri luar negeri Uni Eropa akan mendengar pendapat Menlu Ukraina, Dmytro Kuleba, tentang bagaimana blok tersebut dapat terus mendukung Ukraina dalam jangka panjang dengan komitmen dan jaminan keamanan, termasuk meningkatkan sumber daya Fasilitas Perdamaian Eropa.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya