Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Keamanan Kawasan

Menko Polhukam Nilai Satuan TNI Terintegrasi di Natuna Perlu Diperkuat

Foto : ANTARA/HO-Dokumentasi Kemenko Polhukam RI

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Marsekal TNI (Purn.) Hadi Tjahjanto berpidato dalam acara diskusi terkait Laut China Selatan yang digelar oleh Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS) di Jakarta, Selasa (19/3).

A   A   A   Pengaturan Font

Kedepankan Diplomasi

Di luar itu, Hadi menyebut Indonesia juga tetap mengedepankan diplomasi dan negosiasi damai dalam mengelola sengketa di Laut China Selatan. Indonesia, menurut Hadi, pun cukup aktif mendorong finalisasi tata perilaku (code of conduct/CoC) untuk Laut China Selatan.

"Kita menargetkan CoC dapat difinalisasi dalam kurun waktu 3 tahun, yaitu pada 2025. Kita semua berharap CoC dapat menjadi dokumen yang efektif, substantif, dan actionable untuk menghindari eskalasi dan sekaligus meningkatkan mutual trust dan mutual confidence di antara negara-negara yang berkepentingan di Laut China Selatan," kata Menko Polhukam RI.

Tiongkok sejauh ini masih mengklaim secara sepihak seluruh wilayah Laut China Selatan yang disebut sembilan garis putus-putus (nine-dash lines) atas dasar hak sejarah. Tiongkok juga menerbitkan peta terbarunya yang menambah satu garis putus-putus itu menjadi ten-dash lines, yang tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif Indonesia di Laut Natuna Utara.

"Sengketa wilayah ini menjadi semakin kompleks dengan menguatnya rivalitas geopolitik major powers (negara adidaya) di kawasan, utamanya antara Amerika Serikat dan Tiongkok," kata Hadi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top