Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menko PMK Terus Mengoptimalkan Program Penurunan Stunting yang Menyentuh 21.6 Persen

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah daerah diminta oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy agar segera menggencarkan edukasi tentang manfaat protein hewani.

Hal itu bertujuan guna mencegah stunting atau kurangnya gizi pada anak yang mengakibatkan lambatnya pertumbuhan.

Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa edukasi mengenai manfaat protein hewani untuk mencegah stunting harus terus digencarkan.

Lebih lanjut Menko PMK mengatakan bahwa masyarakat perlu selalu diingatkan faktor utama dalam pencegahan dan penanganan stunting adalah mengenai tercukupinya asupan gizi bagi ibu hamil dan balita, terutama kecukupan protein hewani.

"Protein hewani itu sangat penting karena banyak mengandung zat gizi esensial yang dibutuhkan tubuh, beragam zat gizi yang terdapat dalam protein hewani tersebut sangat bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan otak anak," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Menko PMK juga mengingatkan bahwa poin utama dalam pencegahan dan penanganan stunting adalah memastikan pertumbuhan dan perkembangan otak anak.

"Kondisi stunting yang paling berbahaya, yaitu apabila otak anak tidak dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Maka dari itu, dia mengatakan pemerintah daerah diharapkan dapat menggencarkan edukasi serta melaksanakan intervensi spesifik maupun sensitif dengan tepat sasaran.

Intervensi spesifik, kata dia, adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab langsung terjadinya stunting. Sementara intervensi sensitif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab tidak langsung terjadinya stunting.

Hal tersebut diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, dalam rangka menciptakan generasi berkualitas yang akan melanjutkan program pembangunan bangsa secara berkelanjutan.

Muhadjir Effendy, mengatakan saat ini pemerintah terus mengoptimalkan program percepatan penurunan stunting, salah satunya dengan memastikan terpenuhinya gizi ibu hamil dan balita.

Prevalensi stunting di Indonesia, kata dia, saat ini berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), adalah 21,6 persen.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan sementara saat ini pemerintah menargetkan prevalensi stunting turun menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Mafani Fidesya

Komentar

Komentar
()

Top