Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menko PMK Tekankan Inovasi Turunkan Stunting

Foto : Antara

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menekankan pentingnya inovasi guna mendukung program percepatan penurunan stuntingdi setiap daerah.

"Pemerintah daerah perlu menerapkan sejumlah inovasi guna mempercepat penurunanstunting di wilayahnya masing-masing," katanya dalam keterangan di Jakarta, Jumat (10/3).

Ia menambahkan bahwa pada saat ini terdapat berbagai inovasi yang telah dilakukan di daerah-daerah, contohnya pengembangan aplikasi untuk deteksi dinistuntinghingga penyediaan alat ultrasonografi (USG) di puskesmas dan alat ukur terstandar untuk memantau pertumbuhan bayi di posyandu.

Selain itu, kata dia,inovasi lain adalah pelatihan bagi petugas atau kader kesehatan di lapangan hingga program Bapak Asuh untuk mendukung program pencegahanstunting.

"Salah satu contohnya adalah program Bapak Asuh yang diterapkan di tiga kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau, yakni di Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, dan Kabupaten Bengkalis," katanya.

Menurut MenkoPMKberbagai inovasi harus terus dikembangkan agar target penurunan prevalensistuntingdapat dicapai sesuai target yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensistuntingdi Indonesia pada tahun 2022 turun menjadi 21,6 persen dari 24,4 persen pada 2021.

"Pemerintah menargetkan prevalensistuntingbisa turun menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang," kata MuhadjirEffendy.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan program tersebut merupakan program hasil kerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam rangka menyalurkan bantuan kepada anak yang mengalamistunting.

Program tersebut, kata dia, dilakukan guna meningkatkan gizi anak-anak yang mempunyai masalah dalam tumbuh kembangnya.

"Program Bapak Asuh melibatkan berbagai pemangku kepentingan termasuk juga masyarakat dalam rangka memberikan bantuan asupan gizi bagi anak yang menderitastunting," katanya.


Redaktur : andes
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top