Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Menko Luhut: UEA Investasi Bangun Resort di Aceh Singkil

Foto : ANTARA/Ade Irma Junida

Tangkapan layar Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia #PasarLautIndonesia di Aceh, yang dipantau dari Jakarta, Rabu (8/9/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan Uni Emirat Arab (UEA) akan merealisasikan investasi senilai 500 juta dollar AS atau setara 7,14 triliun rupiah (kurs saat ini 14.281,95 rupiah per dollar AS) di Aceh Singkil dengan terus melakukan komunikasi dengan Menteri Menteri Energi dan Industri Uni Emirat Arab (UEA) Suhail Mohammed Al Mazrouei.

UEA sebelumnya dikabarkan akan berinvestasi dalam pengembangan pariwisata di Aceh. Pada awal Maret lalu, Gubernur Aceh Nova Iriansyah menandatangani kerja sama pengembangan dan investasi pariwisata dengan Murban Energy Limited, Uni Emirate Arab (UEA) yang akan dipusatkan di Pulau Banyak, Aceh Singkil.

"Ada satu proyek senilai 500 juta dollar AS yang mereka ingin investasikan dan mereka sudah meninjau dan sudah bicara. Dan saya bertelepon, tetap berkomunikasi dengan Menteri Suhail, tanggal 13, 14, 15 (September) mereka akan datang ke Indonesia lagi untuk berbagai proyek kerja sama Indonesia-Abu Dhabi," katanya dalam sambutannya pada acara Kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia #PasarLautIndonesia di Aceh, yang dipantau dari Jakarta, Rabu (8/9).

Meski membawa kabar baik soal progres investasi di tanah rencong, Luhut meminta masyarakat agar tidak marah karena dalam investasi tersebut nantinya akan ada campur tangan China.

"Tapi Anda jangan marah, dia (UEA) membawa China pula untuk kemari. Dunia itu berputar, jadi kita jangan terlalu marah-marah, kenapa Indonesia ke China? Ini malah Abu Dhabi membawa CEO-nya orang China. Jadi inilah sekarang globalisasi itu," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top