Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menko Airlangga: Perekonomian ASEAN Tunjukkan Kinerja Positif

Foto : Koran Jakarta / Selocahyo

Sudah ada tanda-tanda melambatnya kinerja ekonomi negara-negara utama Asean, meningkatnya inflasi pangan, dan berlanjutnya ketidakpastian pasar akibat fragmentasi geopolitik.

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut Airlangga, ada tiga bidang prioritas yang membuka kesempatan bagi sektor swasta untuk berkontribusi pada agenda global.

"Pertama, kita perlu suara sektor swasta yang lebih besar untuk menyoroti dan mengurangi risiko serta biaya fragmentasi rantai pasokan global dan regional yang didorong oleh geopolitik. Sektor publik dan swasta perlu bekerja sama, termasuk dengan mitra dan platform lain, untuk menegakkan arsitektur perdagangan dan ekonomi multilateral yang terbuka, inklusif, tidak diskriminatif, dan berbasis aturan," ujarnya.

Kedua, katanya, diperlukan sektor swasta yang aktif memanfaatkan peluang pertumbuhan baru. Sektor swasta Asean harus bekerja sama dengan dewan bisnis lainnya untuk menjajaki potensi kolaborasi. Sektor swasta Asean juga harus menerapkan model bisnis inklusif, dan memaksimalkan hubungan pembangunan ekonomi lokal, termasuk dengan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Terakhir, sektor swasta Asean perlu memanfaatkan sumber daya, jaringan, teknologi, dan keahliannya untuk menghadapi tantangan sosio-ekonomi dan perubahan iklim di kawasan ini. Inovasi, difusi, dan adopsi teknologi juga perlu didukung dan dipercepat untuk meningkatkan ketahanan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.

"Perjalanan ke depan masih diselimuti ketidakpastian. Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat di tahun-tahun mendatang. Sudah ada tanda-tanda melambatnya kinerja ekonomi negara-negara utama ASEAN, meningkatnya inflasi pangan, dan berlanjutnya ketidakpastian pasar akibat fragmentasi geopolitik," kata Menko Airlangga.

Berdasarkan tema Kepemimpinan Asean Indonesia pada 2023 yaitu "Asean Matters: Epicentrum of Growth", Indonesia mengambil inisiatif untuk merespon hal tersebut. Salah satunya dengan memperkuat integrasi pasar regional melalui peningkatan Free Trade Agreement Asean-Australia-Selandia Baru, memperkenalkan transaksi mata uang lokal dan interoperabilitas pembayaran digital, serta mempromosikan Asean Industry Project Based Initiative.
Yang baru saja diluncurkan adalah Perjanjian Kerangka Ekonomi Digital Asean atau Asean Digital Economy Framework Agreement (DEFA), yang akan meningkatkan nilai ekonomi digital di Asean tahun 2030 hingga dua kali lipat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top