Menkeu Sebut Indeks Ketimpangan Ekonomi Antarwilayah Turun pada 2023
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2024).
Foto: ANTARA/Galih PradiptaJAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa kinerja fiskal tetap terjaga di tengah berbagai tantangan ekonomi global, salah satunya ditunjukkan dengan indikator ketimpangan ekonomi antarwilayah (indeks Theil) yang turun menjadi 0,148 pada tahun lalu.
"Dalam kondisi dunia yang makin menantang seperti volatilitas komoditas, higher for longer, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus menjaga kinerja fiskal secara optimal dalam tiga area tanggung jawab, yakni collecting more,spending better, serta prudent dan innovative financing," ujar Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Senin (10/6).
Selain adanya perbaikan indikator ketimpangan ekonomi antarwilayah, kinerja positif Kemenkeu dalam aspek spending better juga terlihat dalam penyerapan anggaran kementerian/lembaga (K/L) yang mencapai 94,37 persen.
- Baca Juga: Rupiah Terdepresiasi
- Baca Juga: Pacu Pertumbuhan, Industri Otomotif Butuh Tambahan Insentif
Ia juga menyampaikan bahwa terkait aspek collecting more, penerimaan negara pada 2023 semakin meningkat. Penerimaan dari sektor perpajakan mencapai Rp2.154,2 triliun, sedangkan dari sektor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp612,5 miliar.
Sementara itu, Sri Mulyani menyatakan bahwa kinerja positif terkait aspek prudent dan innovative financing terlihat dari rata-rata yield Surat Berharga Negara (SBN) yang tetap stabil di angka 6,62 persen sejak 2022 saat dunia sedang mengalami tingkat suku bunga yang higher for longer.
Ia menuturkan bahwa kinerja baik tersebut juga ditunjukkan dengan pengelolaan keuangan negara yang terus menerima opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau unqualified opinion dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), baik untuk Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) maupun Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LK BUN).
Pada 2022-2023, ia mengatakan bahwa pihaknya mengelola belanja negara sebesar Rp3.325,1 triliun, transfer ke daerah Rp857,59 triliun, dan pengelolaan aset negara Rp12.935 triliun dengan target pendapatan negara sejumlah Rp2.802,2 triliun.
"Kami juga mengelola fungsi pembiayaan anggaran tahun tersebut sebesar Rp648,1 triliun," imbuh Sri Mulyani.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 4 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Tamparan Hukum, Ketua PN Surabaya Ditangkap
- Asing Was-was terhadap Kebijakan Trump, Saham Perbankan Loyo
- BPS Ungkap Tingkat Kemiskinan September 2024 Terendah Sepanjang Sejarah
- Dapatkan Rekaman CCTV, TNI Telusuri Meninggalnya Purnawirawan Berpangkat Brigjen di Marunda
- KPK Periksa Ketua KPU, Kasus Apalagi