Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Covid-19 I Setiap Warga Berperan Kendalikan Keamanan Kesehatan

Menkes Akan Temui Pimpinan WHO Bahas Endemi

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, berencana menemui pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada Mei tahun ini untuk mendiskusikan rencana perubahan status pandemi menjadi endemi Covid-19 di Indonesia.

"Saya ingin ketemu dengan Kepala WHO sendiri nanti rencananya di bulan Mei, untuk bicara, kalau kita melakukan, apakah itu tepat atau proper atau caranya yang pas, timing-nya yang pas seperti apa," kata Menkes saat ditemui di Posyandu Balita Cempaka 3, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (22/2).

Seperti dikutip dari Antara, Menkes menjelaskan pihaknya telah berdiskusi dengan pejabat setingkat eselon satu di WHO terkait deklarasi endemi Covid-19 di Indonesia. Menurut WHO, organisasi di bawah PBB itu memberikan keputusan kepada pemerintah masing-masing negara.

Namun demikian, WHO memberikan catatan untuk menyelaraskan dengan negara-negara lain yang berencana mengubah status menjadi endemi. Sejauh ini, dua negara yang sudah berencana mendeklarasikan status endemi Covid-19 adalah Jepang dan AS.

"Karena ini kan pandemi dunia, akan lebih baik kalau kita koordinasi bersama antara negara-negara dunia," kata Menkes.

Sebelumnya, Menkes berniat menjalin pembicaraan lebih intensif bersama Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, terkait isu endemi.

"Nanti saya sama Pak Tedros mau ketemu langsung. Teman-teman sudah berbicara kepada bawahannya Pak Tedros dan sudah mendapatkan beberapa masukan," katanya.

Adapun wacana pencabutan pandemi Covid-19 disampaikan oleh Direktur Bio Farma Honesti Basyir dalam rapat kerja bersama Kemenkes dan Komisi IX DPR, Selasa (14/2). Berdasarkan informasi yang dia terima, pemerintah telah memproyeksikan bahwa status pandemi Covid-19 di Indonesia akan dicabut pada Agustus.

Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan pemerintah tidak bisa mengeklaim endemi sebagai suatu keberhasilan dalam menangani pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020. "Sebenarnya, kalau kita menyatakan endemi bukan kemenangan bahwa kita berhasil mengalahkan Covid-19 atau menjadikan itu tujuan karena endemi kan juga (masih seputar) penyakit dan wabah," kata Dicky.

Banyak Jenis Endemi

Dicky menuturkan hingga saat ini, masih banyak jenis endemi yang berputar di sepanjang kehidupan manusia. Misalnya, endemi malaria ataupun endemi dengue (demam berdarah), masih ada orang yang masuk ke rumah sakit dan meninggal setiap waktu akibat penyakit-penyakit itu.

Berkaitan dengan penanganan Covid-19, ia mengatakan pemerintah tidak bisa selesai setelah pemerintah menyatakan memasuki endemi. Justru seharusnya, endemi diselesaikan secara terkendali dan mencegah munculnya penyakit lain yang akan menjadi wabah selanjutnya di masa depan melalui pendekatan satu sehat, yang memperhatikan keharmonisan antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan.

Dalam hal ini, setiap orang di sebuah negara berperan mengendalikan keamanan kesehatan global dengan memilih serta menaati kebijakan yang bisa meminimalisir potensi penularan, termasuk tidak bersikap egois dengan memikirkan keselamatan dirinya masing-masing.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top