Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Saudi House

Menjawab Keingintahuan Masyarakat Indonesia

Foto : koran jakarta/wachyu AP
A   A   A   Pengaturan Font

Komite Olimpiade Arab Saudi dan Otoritas Budaya Umum Saudi menyelenggarakan pameran kebudayaan berskala besar bertepatan dengan ajang Asian Games ke-18 di Jakarta.

Pameran yang bernama Saudi House tersebut merupakan festival untuk merayakan keberagaman kebudayaan Arab Saudi di Jakarta.

Selama pameran kebudayaan ini berlangsung, telah disiapkan beberapa paviliun untuk melayani rasa keingintahuan pengunjung mengenai kebudayaan dan kehidupan di Arab Saudi. Ada paviliun kaligrafi, seni visual Saudi, kurma, air Zamzam, henna, dua masjid suci, dan masakan tradisional.

Pada paviliun dua masjid suci terdapat miniatur Masjidil Haram di Mekkah dan Al Masjid An Nabawi di Madinah dengan suguhan audio visual mumpuni sehingga memberikan pengunjung pengalaman seolah mengunjungi kedua masjid suci ini.

Adapun para ahli dari Universitas Umm Al-Qura Mekkah untuk memberikan penjelasan secara mendetail mengenai kedua masjid suci tersebut. Di paviliun kaligrafi Arab terdapat sejarah dan penggunaan kaligrafi karena kaligrafi Arab merupakan esensi kunci dari seni Islam.

Para pengunjung juga dapat membuat nama mereka ditulis dalam kaligrafi Arab oleh seniman kaligrafi secara gratis. Yang paling menarik adalah paviliun kurma dan air Zamzam yang dibawa langsung dari kota suci Mekkah sehingga tidak perlu jauh-jauh harus pergi ke Arab Saud, pengunjung bisa merasakan langsung segarnya air Zamzam.

Tidak tanggung-tanggung, untuk pameran kebudayaan ini Saudi House membawa enam ton kurma dengan sepuluh jenis kurma berbeda yang dapat dicicipi dan dibawa pulang. "Saudi House hadir untuk mengenalkan ke Indonesia bagaimana budaya Arab dan kami ingin mempresentasikan Arab ke Indonesia, bertepatan dengan event Asian Games," kata Moudi Abduaziz Alsudairi, perwakilan dari Saudi House.

Ia menambahkan, banyak kebudayaan Arab yang masih sedikit orang Indonesia ketahui. Selain itu, Moudi juga mengharapkan masyarakat Indonesia dapat merasakan pengalaman kehidupan di Arab Saudi melalui Saudi House. "Karena dibandingkan dengan mengadakan presentasi atau talkshow, memberikan pengalaman kehidupan di Arab Saudi dengan Saudi House ini lebih bisa dinikmati karena mereka dapat merasakannya secara langsung," jelasnya.

Adapun pertunjukan musik yang menampilkan lagu-lagu nasional dan musik klasik dari seluruh bagian Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan instrumen musik seperti Al Oud dan Aladaff. Sementara itu, untuk tarian Folklore juga menghadirkan tarian rakyat seperti Arda dan Al Mizmar.

Pertunjukan-pertunjukan itu biasanya diadakan saat acara pernikahan, namun dibawakan agar nuansa Arab Saudi dapat terasa dan dinikmati masyarakat Indonesia.

Ada tarian yang menggunakan pedang untuk memuji Raja, sebagai lambang pada zaman dahulu saat berperang Arab Saudi menggunakan pedang. Juga tarian bernama Ajal yang berasal dari bagian barat Arab yang terinspirasi dari lautan dan nelayan.

Saudi House terbuka gratis untuk umum mulai pukul 14.00 hingga 22.00 WIB sejak dari 19 hingga 28 Agustus 2018. Untuk datang ke acara ini, pengunjung dapat mengunjungi Saudi House yang terselenggara di Pulau Dua Restaurant.

Menghias Kulit tanpa Menyakiti

Henna merupakan pewarna yang berasal dari tanaman Lawsonia inermis atau yang dikenal juga dengan nama pohon henna. Namun nama henna sendiri bisa diartikan sebagai seni temporer pada tubuh yang dihasilkan dari menggunakan pewarna di kulit.

Henna banyak digunakan sebagai pewarna untuk kulit, rambut, kuku, bahkan juga pada bahan-bahan seperti sutera, wol, dan kulit. Berdasarkan sejarah, henna telah digunakan sejak dahulu di daerah Timur Tengah, seperti Arab Saudi dan India.

Secara keseluruhan, daun henna tidak akan meninggalkan bekas pada kulit. Namun, ketika daun henna kering dihancurkan dan berubah bentuk menjadi seperti pasta yang lengket, barulah dapat digunakan sebagai pewarna pada kulit.

Warna yang dihasilkan pada henna pun beragam, mulai dari jingga, merah, hitam, hingga cokelat. Biasanya, semakin lama henna melekat di kulit maka warnanya akan semakin terang.

Untuk beberapa kebudayaan, penggunaan henna pada wanita muda menjadi bagian dari kehidupan sosial dan perayaan seperti pernikahan. Pada budaya Arab, biasanya wanita yang akan menikah menggunakan henna pada punggung tangan hingga jemarinya, agar semakin cantik dan sebagai bagian dari tradisi.

Awalnya bermula dari para wanita yang mempersiapkan dirinya menggunakan henna ketika akan bertemu dengan suami mereka untuk pertama kalinya. Tidak berhenti di situ saja, kebudayaan ini pun akhirnya meluas sehingga akhirnya ke seluruh dunia.

Di Indonesia sendiri, tidak jarang ditemui para pengantin wanita yang mengenakan henna pada punggung tangannya. Namun seiring berkembangnya zaman, henna saat ini tidak hanya dapat digunakan ke pada pengantin atau wanita yang akan segera menikah, melainkan siapa pun yang ingin menghias tangannya tanpa menyakiti dirinya.

Mencicipi Kue Merdeka

Pada kesempatan berbeda, Sailendra Restaurant hadir di JW Marriott Hotel Jakarta sebagai salah satu restoran dengan pilihan buffet terbesar di Jakarta.

Mengombinasikan cita rasa makanan Indonesia dengan budaya Barat, tidak membuat masakan Indonesia kehilangan jati dirinya. Salah satu yang menarik dari sajian di restoran ini adalah kue bernama Merdeka Cake yang terinspirasi dari Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kue yang memiliki warna merah dan putih tersebut memiliki tiga lapisan yaitu kue lapis surabaya, cheesecake oreo, dan entrement buah naga. Perpaduan yang unik itu menghasilkan rasa yang segar dan tidak terlalu manis ditambah dengan kayanya rasa keju pada cheesecake andalan CakeBox JW Marriot Hotel Jakarta.

Untuk sajian Indonesia sendiri, chef Heri Purnama menyajikan banyak olahan ikan seperti Ikan Sepat dan Ikan Sirasang. "Ikan Sepat bukan artinya menggunakan olahan ikan sepat, namun memasak dengan ikan apa saja namun bumbunya semua dibakar," tutur chef Heri.

Alasan bahan-bahan bumbu ikan tersebut dibakar agar dapat menimbulkan aroma yang meresap ke dalam ikan sehingga ikan menjadi lebih lezat. Sementara ikan Sirasang sendiri olahan ikan segar yang dimarinasi dengan bumbu asin dan pedas yang kemudian dibakar di dalam bambu setelah sebelumnya ikan dibalut dengan daun pisang.

Hal itu dikarenakan agar daging ikan menjadi lebih lembut. Tidak ketinggalan, Sailendra Restaurant juga memberikan promo menarik bertajuk Monday Makan-Makan di mana para pengunjung dapat menikmati makan siang dan makan malam sepuasnya dengan harga 250 ribu rupiah.

gma/R-1

Komentar

Komentar
()

Top