Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menjajal Kemampuan Kamera "Mirrorless" yang Memikat

Foto : koran jakarta/imantoko
A   A   A   Pengaturan Font

Ketangguhan kamera mirrorless kian tak terbendung, setidaknya hal ini lah yang terlihat melalui rilisan kamera mirrorless terbaru dari Sony baru-baru ini.

Kamera sudah menjadi bagian hidup seseorang. Momen mengabadikan diri, situasi lingkungan sekitar atapun pemandangan yang kaya akan unsur 'seni' merupakan sarapan keseharian sebagian besar manusia modern saat ini.

Perangkat canggih kamera pun terus menyesuikan kebutuhan atau bahkan ekspektasi seseorang terhadap teknologi kamera. Maka tak heran beragam model kamera baru mulai bermunculan, yang paling mencolok tentu action camera yang menunjang mobilitas kaum traveler, atau mungkin kamera mungil mirrorless yang belakangan mulai digandrungi masyarakat luas.

Baru-baru ini Sony, melalui rilisan terbaru lini kamera mirrorless kembali meramaikan pasar kamera Tanah Air, produk yang meluncur kali ini ialah Sony Mirrorless Full Frame A7 III, yang diklaim sangat cocok digunakan segala kalangan baik untuk pehobi hingga kalangan profesional, terutama yang berfokus pada teknologi full frame.

Secara kemampuan, menurut Kazuteru Makiyama, Presdir Sony Indonesia, kamera ini mewarisi fitur-fitur unggulan dari seri Alpha. "Kami bisa pastikan A7 III dapat memberikan performa lebih untuk pengguna. Kami juga menggabungkan berbagai teknologi fotografi terbaru dan termutakhir melalui sensor back-illuminated 24.2 MP terbaru untuk memberikan kesempurnaan kamera full-frame bagi para penggemar fotografi," katanya.

Sensor back-illuminated 24,2 MP terbaru ini dipasangkan dengan LSI front-end yang secara efektif akan menggandakan kecepatan pembacaan dari sensor, dan kemudian kecepatan diklaim semakin meningkat 1,8 kali dengan dukungan prosesor BIONZ X™.

Kamera ini juga memiliki fitur dynamic range 15-stop dalam pengaturan sensitivitas rendah. Kemudian dengan mengusung model full-frame juga memiliki output 14 bit dalam format RAW bahkan dalam mode pengambilan gambar silent atau terus-menerus, dan dilengkapi dengan stabilisasi gambar optikal 5-axis yang memberikan keunggulan kecepatan shutter 5.0 step.

Kemampuan perekaman video Sony A7 III juga amat mumpuni dengan kemampuan video 4K atau setara 3.840x2.160 piksel. Head of Digital Imaginine Product Marketing PT Sony Indonesia, Takatsugu Yamamoto, menjelaskan Sony A7 III telah memiliki profil gambar Hybrid Log-Gamma sehingga dapat memainkan film 4K HDR dengan indah dan nyata.

Selain itu kamera ini juga tersedia untuk peningkatan fleksibilitas color grading dan juga Zebra functionality, Gamma Display assist dan proxy recording. Yang menarik juga, kamera A7 III dapat merekam video Full HD pada dengan kecepatan 120 fps hingga 100 Mbps, di mana hasil dapat diperiksa terlebih dahulu dan pada akhirnya diedit menjadi video slow motion 4x atau 5x dengan resolusi Full HD dan tracking AF.

Bagi yang tertarik memiliki kamera ini Sony A7 III dijual dengan harga Rp 28,999 juta (body only) dan Rp31,999 juta untuk A7 III kit (dengan lensa SEL2870). ima/R-1

Menggeser Kamera DSLR

Berbicara mengenai kamera tentu tak terlepas dari sejarah perkembangannya, dua dekade lalu kamera DSLR (digital single lens reflex) diperkenalkan untuk mengganti kamera film. Untuk menerima teknologi baru itu dibutuhkan beberapa generasi sampai kamera DSLR sepenuhnya diterima menggantikan fotografi analog.

Dan kini giliran kamera mirrorless. Tak dipungkiri, beberapa tahun belakangan jenis kamera ini mulai mendominasi konsumen, dan menggeser kamera DSLR. Ini berlaku untuk para pengguna umum ataupun para fotografer profesional. Berikut beberapa kamera mirrorless andal kelas profesional.

Fujifilm X-H1

Fujifilm X-H1 terlihat mirip dengan kamera medium format Fujifilm GFX 50S. Di bagian atasnya tertanam LCD 1,28 inci untuk menampilkan informasi pengaturan kamera. Kemudian melalui produk ini Fujifilm mencoba menjawab kebutuhan pasar kamera video. Mereka memberikan kemampuan perekaman di mode F-Log langsung ke SD card untuk workflow yang lebih baik. Kemampuan ini ditambah DCI 4K shooting mode (4096 x 2160), setting 400 persen dynamic range (12 stop), mikrofon internal berkualitas tinggi (24 bit/48 kHz), dan verbal time codes.

Selain itu, terdapat 20 fungsi tambahan lainnya termasuk 1080p/120fps mode video kecepatan tinggi untuk merekam slow motion. Fujifilm X-H1 pun diklaim menjadi mirrorless Fujifilm seri X pertama yang dilengkapi dengan efek simulasi baru bernama ETERNA. Efek simulasi baru ini dirancang untuk pengambilan video. Dengan segala fitur dan spesifikasi X-H1 akan dibanderol seharga Rp 27 juta. Untuk paket dengan vertical power boost grip VPB-XH1 dilepas seharga Rp 32 juta.

Leica X-U (Type 113)

Kamera tipe compact ini dirancang dan disiapkan Leica untuk aktivitas fotografi luar ruang baik di darat maupun di dalam air hingga ke dalaman hingga 15 meter. Kendari demikian meskipun memiliki fitur tahan terhadap air, guncangan, dan debu, Leica tidak menyantumkan kode IP seperti kebanyakan perangkat elektronik berfitur serupa.

Leica X-U juga diklaim mampu menahan guncangan saat terjatuh dari ketinggian 1,22 meter serta tetap bisa beroperasi dengan baik dalam rentang temperatur lingkungan mulai dari 0 derajat Celcius hingga 400Celcius.

Dari segi penampilan kamera yang mengusung bodi eksterior aluminium di bagian atas dan balutan material thermoplastic elastomer (TPE) yang anti-slip ini disisipi sensor CMOS berformat APS-C beresolusi 16,5 MP (efektif 16,2 MP) dan dipasangkan dengan lensa premium Leica Summilux 23 mm f/1.4 (setara 35 mm pada format 35 mm). Aperture lebar f/1.4 tidak hanya menjanjikan kebebasan memainkan fokus pengambilan gambar tapi juga performa memikat pada kondisi cahaya remang. Leica membekali U-X dengan rentang ISO hingga 12500. Leica menyediakan sebuah lampu flash yang diletakkan di bagian bibir atas lensa U-X. Tersedia pula sebuah hotshoe jika memerlukan flash eksternal. Bagi yang tertarik memboyongnya, kamera andal ini dibandrol dengan harga premium di kisaran Rp55 juta.

Canon EOS M50

Kamera ini mampu merekam video 4K (crop 1,6x) dengan frame rate 24 fps, berikut video full-HD (1080p) 60 fps dan HD (720p) hingga 120 fps. Di jantung EOS M50 tertanam sensor APS-C dengan resolusi 24,1 megapiksel, dipadu chip pengolah gambar terbaru Canon, Digic 8. Kombinasi tersebut menghasilkan tingkat sensitivitas native ISO 100 hingga 25.600 yang dapat diekspansi hingga ISO 51.200.

Sensor gambar milik EOS M50 turut dibekali teknologi Dual Pixel AF untuk melakukan continuous autofocus, baik saat menjepret foto maupun merekam video (kecuali 4K, di mana kamera terbatas hanya melakukan contrast detect AF).

Untuk harga jual di kisaran Rp10 juta untuk body saja, Rp12,3 juta untuk versi kit dengan lensa EF-M 15-45 mm f/3.5-6.3 IS STM. sedangkan untuk versi kit dengan dua lensa EF-M 15-45 mm f/3.5-6.3 IS STM dan EF-M 55-200 mm f/4.5-6.3 IS STM dibandrol dengan harga sekitar Rp17 jutaan. ima/R-1

Komentar

Komentar
()

Top