Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Cut Above the Rest

Menjadikan "Barbershop" sebagai Kultur Baru di Indonesia

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Tren bisnis barbershop atau tempat pangkas rambut kini semakin menjamur di Indonesia. Pastinya, hal ini bisa memberikan kesempatan bagi seluruh barber untuk terus dapat meningkatkan kemampuan mereka agar dapat terus memberikan hasil potongan rambut yang terbaik bagi pelanggannya.

Barbershop saat ini masih dianggap sebagai gaya hidup saja. Padahal ada baiknya, barbershop juga bisa menjadi kultur. Diutarakan oleh Henoch Sitompul, Celebrity Barber Indonesia, ia merasa tertantang untuk menjadikan barbershop sebagai kultur. Di mana barbershop tidak hanya menjadi tempat memotong rambut. "Barbershop gak hanya tempat potong rambut, tetapi juga melakukan hal-hal selain potong rambut, seperti menjalin pertemanan dengan kostumer dan itu menjadi budaya seorang barber," katanya.

Tentunya ini sama seperti kultur di salon, bagaimana kostumer datang ke penata rambut dan mereka mengajak kostumer untuk mengobrol. Tetapi untuk saat ini di barbershop sudah ada kemajuan untuk menerapkan kultur tersebut. Pelanggan yang datang tidak hanya duduk, diam, dipotong rambutnya dan kemudian pulang.

Sekarang perlahan sudah banyak workshop yang mengajarkan para barber untuk melakukan itu. Dan mencari barbershop yang tepat bukanlah hal yang mudah. Umumnya, pelanggan harus membangun kepercayaan ke pada barber sebelum akhirnya memutuskan untuk 'setia' memangkas rambutnya pada orang yang sama. Menurut Henoch, biasanya pelanggan membutuhkan waktu 10 menit untuk membangun chemistry dengan barbernya.

"Ada Do and Don't untuk menemukan barbershop yang tepat. Do-nya, setiap kali datang ke barbershop observasi terlebih dahulu. Masuk dan lihat saja dulu, jangan langsung duduk. Lihat hasil potongan barbernya karena kalau orang awam kan tidak terlalu mengerti teknik," saran Henoch.

Selain itu, jangan pernah bilang 'terserah, mas' pada barber karena nantinya akan menyesal. Henoch mengatakan sebelum datang ke barbershop lebih baik melakukan riset terlebih dahulu dan tahu nama model rambut yang diinginkan.

"Jangan jadi korban model karena apa yang dilihat belum tentu bagus untuk diri sendiri. Makanya harus komunikasi dengan barbernya," tambahnya.

Seorang barber harus berani untuk bilang tidak kalau menurut barber potongannya itu tidak cocok untuk pelanggannya meskipun ada risiko kalau pelanggan akan pulang. Namun Henoch mengatakan tidak masalah dibandingkan melihat potongan yang tidak cocok itu dan merusak nama barbershop-nya.

"Karena orang pasti bertanya, dipotong di mana ketika melihat potongan rambut yang tidak bagus. Tetapi cara penyampaiannya juga harus benar," kata Henoch.

Untuk itu, seorang barber tidak hanya memiliki kemampuan dalam memotong rambut pelanggannya saja, melainkan juga harus memiliki attitude dan personal branding yang kuat.

Mendukung hal itu, Henoch berkolaborasi dengan Vince Garcia, seorang Celebrity Barber kelas dunia guna mengadakan workshop bertajuk Cut Above the Rest bagi para pelaku industri barber. Workshop yang akan diselenggarakan pada 18 September 2019 di Pulau Dewata ini bertujuan untuk memberikan ilmu dunia barber profesional kepada para pelaku industri barber, meliputi kehidupan barber, skill, marketing, personal branding sekaligus attitude.

"Vince Garcia adalah seorang barber guru yang telah berpengalaman selama 12 tahun. Ia telah membuktikan bahwa dengan attitude dan skill yang tepat, ia dapat menjadi Celebrity Barber Hollywood yang sangat andal dan memiliki tarif sangat tinggi," cerita Henoch. gma/R-1

Menata Sesuai Arah Rambut

Berbeda dengan perempuan, rambut laki-laki sangat berbeda. Laki-laki cenderung menyukai sesuatu atau gaya rambut yang simpel dan rapi. Sementara perempuan biasanya menyukai tampilan yang terlihat menawan sehingga rambutnya sering dibuat wavy.

Meskipun begitu, memotong rambut laki-laki ternyata jauh lebih susah dibandingkan memotong rambut perempuan. Bahkan untuk belajarnya pun lebih lama. "Beda dengan perempuan yang kalau salah potong bisa ditutupi, kalau laki-laki salah potong akan sangat jelas terlihat. Karena rambutnya pendek dan biasanya membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk dapat dirapikan lagi," kata Henoch.

Begitu pun ketika men-styling rambut, ada beberapa trik yang harus diperhatikan agar tidak salah dan tetap terlihat keren. Salah satu yang harus diperhatikan adalah bentuk 'unyeng-unyeng' rambut. Ada dua bentuk pusar rambut, yaitu yang berbentuk oval dan bulat. Untuk menatanya, harus ikuti arah pertumbuhan rambut.

Jika pusar rambut berbentuk oval, biasanya disisir agak ke arah depan meskipun potongan rambut belah samping. Sementara pada pusar rambut bulat, sisir belah samping. Jika arah pusarannya ke arah kiri, maka sisir ke arah kiri. Sebaliknya, jika ke arah kanan maka sisir ke arah kanan. Kalau memiliki dua pusar rambut, lakukan cara berdasarkan pusar rambut yang paling dominan. Sebenarnya ini dilakukan agar rambut belakang menjadi rapi dan tidak berantakan sesuai potongannya. gma/R-1

Sebelum Memakai Pomade

Pomade merupakan salah satu item rambut yang banyak dimiliki laki-laki. Tujuannya untuk membentuk gaya rambut. Ada banyak jenis pomade yang beredar di pasaran, mulai dari yang berbahan dasar minyak, air hingga campuran minyak dan air.

Di samping itu, pomade memiliki manfaat masing-masing tergantung jenis rambut yang dimiliki dan aktivitas yang dilakukan. Tetapi, sebelum mulai memakai pomade, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari Henoch.

  1. Gunakan tipis-tipis

Ketika mengaplikasikan pomade, disarankan jangan terlalu banyak melainkan tipis-tipis saja. Yang terpenting adalah pemakaian yang merata baik di bagian dalam maupun luar rambut. Selain itu, terlalu banyak menggunakan pomade juga bisa membuat rambut terlihat sangat berminyak, khususnya yang berbahan dasar minyak.

  1. Jangan pakai sebelum memakai helm

Hindari penggunaan pomade sebelum Anda memakai helm. Henoch menuturkan kalau hal itu dapat berdampak pomade yang Anda gunakan menempel di dalam helm. "Belum lagi kalau itu digunakan setiap hari, nantinya akan menumpuk di helm selama berhari-hari. Kuman dan kotoran yang ada di helm juga akan berpindah ke rambut," katanya.

Ia menyarankan agar menggunakan pomade seusai berkendara atau saat tiba di tempat tujuan.

  1. Selalu bersihkan rambut sebelum tidur

Ketika menggunakan pomade ataupun minyak rambut lainnya, biasakan diri untuk mencucinya sebelum tidur. Itu karena pomade ataupun produk sejenis membuat debu dan kotoran menempel di rambut, apalagi jika Anda beraktivitas seharian di luar ruangan. Pastinya rambut akan sangat kotor sehingga membersihkan sebelum tidur sangat dianjurkan.

"Kalau tidak keramas setelah pakai pomade, rambut jadi tidak sehat. Rambut kan hidup jadi mesti dirawat. Tidak perlu perawatan berlebih, tetapi wajib keramas sehari dua kali karena debu banyak. Jadi harus benar-benar bersih," kata Henoch.

Selain itu, yang bisa menghilangkan pomade di rambut adalah dengan menggunakan shampo dan conditioner, sehingga membersihkan dengan air saja tidak akan memberikan efek apa-apa. gma/R-1

Komentar

Komentar
()

Top