Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Meniru Cara Berpikir Orang Sukses

A   A   A   Pengaturan Font

Berpikir cerdas berarti memaksimalkan otak sehingga melahirkan banyak ide inspiratif dan inovatif saat menghadapi beragam persoalan. Orang sukses tidak pernah pesimistis karena selalu bisa melihat aspek positif dari setiap masalah. Gelas berisi setengah, orang sukses melihat setengah terisi, bukan setengah kosong. Orang sukses tidak putus asa. Mereka tidak meratapi kegagalan, tapi melihatnya sebagai tangga kesuksesan. "Orang kaya telah mengembangkan kebiasaan untuk senantiasa mencari pelajaran berharga dalam setiap kemunduran atau kesulitan dan selalu menemukan," kata Napoleon Hill (hlm xiii).

Orang sukses memandang ke depan dan berbuat untuk jangka panjang. Berdasarkan teori Hazlitt, setiap manusia berusaha untuk memperbaiki kondisi hidup. Yang sering diabaikan, perbaikan tersebut berjangka pendek dan panjang. Pemuda yang berhenti sekolah untuk segera bekerja, misalnya, akan mendapat uang dan menikmatinya. Pada jangka panjang, tanpa pendidikan cukup, dia sulit meningkatkan karier dan memperoleh pendapatan signifikan. Kisah orang sukses selalu bersakit-sakit dulu. Mereka mengorbankan banyak biaya, tenaga, waktu, serta memapankan kompetensi secara maksimal sejak dini.

Ada pula tindakan baik yang sejatinya memiliki dampak bertentangan. Membantu orang tidak mampu dengan memberikan kebutuhan malah berdampak kurang baik. Mereka akan bergantung pada pemberian karena keenakan dan akhirnya hilang gairah kerja, lenyap rasa malu dan harga diri. Cara orang sukses mengentaskan kemiskinan memberi media dan keterampilan agar bisa mandiri (hlm 85).

Buku ini lebih banyak mengeksplorasi pendapat para pakar dan kisah-kisah orang sukses daripada teori. Sisi keilmiahan buku sangat terasa dengan beragam kutipan dan data. Buku ini ditulis dengan paragraf yang tidak terlalu panjang dan ulasan setiap bab pendek-pendek dengan subjudul yang jaraknya antara satu dan lain berkisar dua lembar. Ini menjadikan otak tidak cepat lelah dan mudah memahami pesan.

Diresensi Moh Zammil Rosi, Lulusan STKIP Sumenep
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top