Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aplikasi Digital

Meningkatkan Semangat Pemberdayaan dengan "Ngopi"

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pengalaman untuk menikmati secangkir kopi kian meluas, selain rasa yang harus 'mantap' kini juga sudah merasuk ke soal kecepatan penyajian, kemudahan akses dan juga dampak secara sosial.

Di tengah menjamurnya kedai sekaligus penikmat kopi, antrean di kedai-kedai kopi pun menjadi pemandangan biasa yang sering kita jumpai, pesanan secara daring pun tak sedikit dibanjiri orderan kopi dan banyak dari penikmatnya kerap menghabiskan waktu di kedai kopi, entah untuk sekedar bekerja, mencari inspirasi atau minimal menghabiskan waktu bersama teman.

Tapi tahu kah Anda, ternyata ekspektasi konsumen terhadap minuman kopi beserta olahannya pun mulai meningkat seiring kemajuan zaman. Tony Arifin, Founder sekaligus CEO Kopi Petani Indonesia (Koppi) kepada Koran Jakarta menceritakan berdasarkan survei internal, konsumen saat ini enggan mengantre pesanannya lebih dari 15 menit, dan juga menunggu layanan pengantaran lebih dari 45 menit sehingga menyebabkan kualitas kopi menjadi tidak segar.

"Mahalnya harga segelas kopi yang dinikmati juga menjadi faktor penentu, di survei kami menemukan kemampuan seseorang untuk membeli kopi setiap hari hanya sekitar 15.000-30.000 rupiah per gelas," ungkapnya.

Berangkat dari hasil temuan itu, Tony coba memfasilitasi kebutuhan konsumen terhadap minuman kopi melalui aplikasi, sehingga konsumen bisa merasakan kopi sesuai selera, melalui note pengaturan pesanan, konsumen juga bisa memesan kopi terlebih dulu (pre-order) dengan mengatur waktu pengambilan pesanan di titik-titik kedai Koppi.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top