
Menilik Sejarah Stasiun Depok, Peninggalan Berharga Kolonial Belanda
Stasiun Depok
Foto: istimewaKota Depok merupakan kotamadya yang resmi berdiri pada tahun 1999 silam usai lepas dari wilayah Kabupaten Bogor. Namun, kota dengan julukan Kota Belimbing ini telah mendapatkan status Kota Administratif pada tahun 1982.
Kota Depok mulai eksis sejak masa kolonial Belanda setelah seorang saudagar asal Belanda yang juga pejabat VOC bernama Cornelis Chastelein membeli tanah di Depok untuk merintis pertanian pada tahun 1696. Kala itu, ia mendatangkan budak dari luar Jawa seperti Kalimantan, Sulawesi, Timor dan Maluku.
Cornelis dikabarkan wafat pada 28 Juni 1714. Alhasil, pengiriman hasil pertanian memiliki kendala akibat sulitnya transportasi.
Seiring perkembangan zaman, transportasi kian maju tak hanya untuk mengangkut hasil pertanian, melainkan juga untuk mengangkut mobilitas manusia. Saat itu, pemerintah kolonial Belanda menunjuk seorang letnan 1 bernama David Maarschalk untuk membangun perlintasan kereta sepanjang 58.508 meter sebagai penghubung Batavia (Jakarta) dengan Buitenzorg (Bogor).
Dalam proses pembangunan perlintasan kereta, gementee atau pemerintah Depok saat itu bekerja sama dengan de Nederlansche Indie Staatspoorwegen Maatschappij (NIMS) atau Lembaga Perkereta Apian Hindia Belanda, yang mana kesepakatan lintasan kereta berujung di Stasiun Depok. Ini juga bertujuan untuk mengenalkan warga Depok dengan dunia luar.
Dengan begitu, masyarakat Depok bisa melihat aktivitas yang ada dan berinteraksi dengan banyak orang. Hal itu dilakukan lantaran Depok dianggap sebagai wilayah yang sangat terpencil dan sukar dijamah.
Stasiun Depok atau yang kini dikenal Stasiun Depok Lama (Stadela) dibangun di atas tanah dan sawah liar. Pada tahun 1873, saat dibuka fungsinya hanya sebagai halte Depok, kemudian mulai menjadi Stasiun Depok pada tahun 1881.
Pada tahun 1873, perlintasan kereta Jakarta-Bogor mulai dibuka untuk umum. Ini seiring dioperasikannya Kereta Batavia-Buitenzorg pada 31 Januari 1873.
Saat pertama kali perlintasan dibuka, kereta yang beroperasi merupakan kereta bertenaga uap yang menjadi alat transportasi paling disukai hingga tahun 1921. Sebab, pada tahun 1921, kereta api baru bertenaga listik buatan Jerman, bernama Ringbaan mulai beroperasi. Adapun operasi kereta tersebut dibarengi dengan rampungnya pembangunan pembangkit listrik tenaga air, yang mana menjadi sumber tenaga listrik penggerak kereta tersebut.
Kini, Depok memiliki dua stasiun, yakni Stasiun Depok dan Stasiun Depok Baru (Stadebar). Stasiun Depok dikenal sebagai Stasiun Depok Lama (Stadela) menjadi salah satu yang tertua di Jabodetabek lantaran dibangun sejak ratusan tahun lalu.
Stasiun Depok sendiri terletak di Jalan Stasiun, Pancoran Mas, Kota Depok. Kini, Stasiun Depok Lama juga memiliki sebuah dipo KRL, yang merupakan terbesar di Asia Tenggara.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Rivaldi Dani Rahmadi
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 2 AWS Dorong Inovasi Melalui Pendidikan Berbasis STEAM
- 3 Penemuan Fosil Purba di Tiongkok Mengubah Sejarah Evolusi Burung
- 4 Persija Jakarta Kini Fokus Laga Lawan PSM Makassar
- 5 Harimau Memangsa Hewan Ternak Warga Mukomuko Bengkulu
Berita Terkini
-
Menteri PKP: Pengembang akan Diaudit Agar MBR Dapat Rumah Berkualitas
-
Filipina, Jepang dan Malaysia Alami Darurat Pangan, Indonesia Harus Tingkatkan Level Kewaspadaan
-
KBRI: BIG Perkuat Distribusi Produk Indonesia di Australia
-
Kenapa Sanken Tutup Pabriknya di RI? Begini Kata Kemenperin
-
5 Rekomendasi Acara Menarik di Jakarta, dari Pertunjukan Teater hingga Konser Musik Indie