Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menikmati "Mixologi Coffee" di Bandung

Foto : KORAN JAKARTA/TEGUH RAHARDJO
A   A   A   Pengaturan Font

Pecinta kopi sepertinya harus mencoba kopi buatan barista Hotel De P aviljoen Kota Bandung. Ada yang berbeda, dimana kopi disajikan dengan dicampur-campur dengan bahan lainnya.

Bagi penikmat kopi, menikmati kopi dengan cara dicampur-campur tentunya kurang nikmat, sebab menghilangkan kenikmatan kopi itu sendiri. Namun demikian tidak ada salahnya jika mencoba untuk menikmati variasi kopi buatan barista ini.

Kopi Kecombrang

Jika sajian kopi pada umumnya dipadukan dengan gula, krim atau susu. Namun kini sudah banyak barista atau peracik minuman kopi yang berinovasi menciptakan menu-menu baru sajian kopi.

Seperti Bartender, Dean Baresta, yang mencoba membuat perpaduan kopi dengan buah atau rempah. Agak aneh memang, karena diluar kebiasaan penyajian kopi.

Tapi mixologi coffe ala Dean rupanya berhasil. Kopi buatannya cukup banyak disukai oleh penikmat kopi.

Seperti belum lama ini dalam sebuah acara Eten ov Plaza yang berlangsung di selasar atau halaman depan hotel di Jalan Martadinata atau Jalan Riau Kota Bandung itu. "Kopi itu enak dicampur, campuran dengan kecombrang plus jeruk lemon adalah mix yang pas," ujarnya.

Jadi dalam penyajiannya, kecombrang ditumbuk pada coffe shacker sehingga mengeluarkan aroma khas rempah. Kemudian masukan juga jeruk lemon yang sudah dikupas, kemudian kembali ditumbuk.

Kopi campuran jenis robusta dan arabica dengan komposisi fifty-fifty yang sudah dicampur dengan air kemudian disatukan pada tumbukan kecombrang dan jeruk lemon tersebut. Kemudian dimasukan es batu.

Dengan cekatan Dean lalu mengocok shacker coffe tersebut hingga tercmapur rata. "Dikocok sekitar satu hingga dua menit hingga mix sempurna," ujarnya.

Kopi yang sudah tercampur kemudian disajikan dengan ditambah toping potongan utuh kecombrang dan potongan jeruk lemon.

Lalu bagaimana rasanya? Aroma kopi masih tetap ketnal terasa dari minuman yang dinamakan kopi kecombrang ini. Saat diminum, rasanya segar dan asam serta ada rasa rempah kecombrang yang juga cukup kental terasa.

Disajikan dengan es, membuat minuman ini terasa menyegarkan. "Segar dan dingin, tapi ini food grade, tidak masalah pencampuran antara kopi dengan kecombrang dan jeruk," tegasnya.

Namun memang bagi pecinta kopi, rasa kopi oroginal tetap paling enak. Tapi mencoba kopi kecombrang buatan barista Dean ini merupakan penglaman baru. Ternyata kopi juga bisa menjadi minuman beraroma rempah yang menyegarkan. Diminum saat cuaca terik, sungguh pas.tgh/E-6

Bruliee Latte Caramel

Barista Dean juga menyiapkan mixologi coffe berupa perpaduan kopi latte, krim dan gula yang dibakar. Pembuatannya tidak sesulit saat membuat kopi kecombrang. Seperti membuat kopi latte biasa saja. Hanya saat disajikan yang sedikit unik.

Setelah kopi latte dibuat, dan disajiakan pada gelas, lalu di atasnya dituangkan krim dan taburan gula. Dengan menggunakan pemanas gas tabung, bagian atas dipanaskan.

Pembakaran ini membuat bagian atas dari gula dan krim menjadi mengeras dan membentuk karamel. Nah, karena dibakar dengan api gas tabung, maka gelas yang dibukana pun bukan berupa gelas kaca, tapi dengan gelas stainles. Tujuannya agar kuat menahan panas dan tidak pecah. Jadilah Bruilee Latte Caramel.

Untuk menikmatinya, kopi sebaiknya tidak diaduk agar tercampur. Tapi dinikmati dengan disendok mulai dari bagian karamelnya.

Seperti halnya memakan puding yang bagian atasnya karamel. Saat pertama kali dinikmati, kopi dan karamel terasa bercampur, ada "kriuk" karamel yang manis.

Saat diaduk rata, rasa kopinya pun terasa lebih manis, karena memang kopinya sudah bercampur dengan gula yang cukup banyak. Jadi ini untuk penyuka kopi dengan rasa yang manis.

Kini memang banyak minuman kopi yang di mix sehingga menciptakan rasa baru dan menu baru. Namun di De Paviljoen, kopi yang disajikan memiliki tingkat kematangan berbeda-beda dan proses pembakarannya yang juga berbeda.

Dean menjelaskan kopi arabica dan robusta tepat menjadi bahan baku mixologi coffee buatannya, namun dibagi dalam beberapa jenis. Misalnya Kopi Manggala, yang merupakan campuran bijih kopi arabica sebanyak 20 persen dan robusta 80 persen. Kopi pun dimasak medium dark, agak gosong.

Lalu kopi Cisangkuy yang merupakan campuran arabica sebanyak 35 persen dengan robusta sebanyak 65 persen. Kopi dimasak dengan teknik air roasted.

"Ada kopi Lengkong dan Lembang. Kopi jenis robusta yang dimasak dengan roasted air. Lengkong jika tidak terlalu masak, sementara Lembang dimasak cukup lama hingga medium dark," jelasnya. tgh/E-6

Menikmati kudapan Jalan Riau

Trotoar di Jalan Riau cukup lebar dan memiliki banyak kursi untuk sekedar duduk-duduk. Mirip jalan Dago, namun suasananya lebih lengang sehingga lebih terasa nyaman untuk duduk-duduk di trotoar Jalan Riau.

Apalagi sejumlah hotel dan rumah makan menjadikan halaman depannya untuk tempat nogkrong. Misalnya saja De Paviljoen yang memanfaatkan lebar trotoar untuk dijadikan plasa out door.

Kursi-kursi nyaman dan meda untuk sekedar menikmati suasana jalan, apalagi saat malam hari, kini banyak dilakukan di sepanjang Jalan Riau ini.

"Kami setiap minggu sore hingga malam membuat acara khusus bagi sapa saja yang ingin mampir. Tidak usah nginep dihtoel, tinggal mampir dan makan atau minum, sambil ngobrol menikmati Bandung malam hari," ujar Malinda Dinangrit, Markom Manager hotel ini.

Selain menikmati sajian kopisekaligus melihat kelihaian barista dalam membuat kopi, ada pula kudapan yang bisa dinikmati. Seperti tongseng, sate seafood, nasi goreng, hingga mongolian barbeque. tgh/E-6

Komentar

Komentar
()

Top