Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PIFAF 2018

Mengukuhkan Ikatan Kultural dengan Negara Sahabat

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Festival Budaya Polewali Mandar International Folk and Art Festival (PIFAF) yang diselenggarakan di Area Sport Center, Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, pekan lalu, kian mengukuhkan ikatan kultural dengan sejumlah negara sahabat, seperti Kroasia, Meksiko, Polandia, Latvia, Taiwan dan Thailand.

Delegasi kesenian Taiwan, grup Cheng Shugi menampilkan dondon dance pop atau dance khas negaranya di acara karnaval budaya dalam rangka pembukaan PIFAF 2018 di Stadion S Mengga, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polman.

Penampilan dance yang didominasi remaja itu memukau ribuan penonton yang hadir memadati Stadion S Mengga. Para pejabat dan warga yang hadir menyambut tarian ini dengan tepuk tangan dari atas tribun stadion.

Dance yang ditampilkan delegasi kesenian Taiwan merupakan penampil ketiga setelah penampilan delegasi kesenian Kroasia dan penampilan tarian Nusantara oleh Komunitas Rumah Mandar Yogyakarta yang mewakili Indonesia.

Kegiatan PIFAF akan berlangsung sampai Senin (6/8) di beberapa lokasi di Kabupaten Polman. Seperti di area sport center, campalagian, dan alunalun kota Polewali.

Sementara itu, delegasi kesenian Polandia menampilkan Polka Dance yang dibawakan 14 orang dewasa, masing-masing 7 laki-laki dan 7 perempuan di tengah lapangan Stadion S Mengga.

Sama dengan penampilan negara lain yang ikut meriahkan PIFAF 2018, Polka dance mendapat sambutan meriah dari ribuan warga Polman yang menyaksikan.

Kemudian, delegasi kesenian asal Negara Latvia menampilkan dansa khas negaranya.

Dance tersebut ditampilkan oleh 12 orang remaja, masing-masing enam remaja laki-laki dan enam remaja perempuan. Mereka nemampilkan dance rakyat Latvia dengan judul of joy atau tarian suka cita.

Narator dance menyebutkan, secara umum, dance ini menggambarkan keceriaan atau kegembiraan muda-mudi Latvia yang akan menikah atau menemukan kekasih hatinya.

Dance tersebut ditampilkan dalam gerakan yang dinamis dan enegik para remaja yang didominasi mahasiswa.

Penampilan dance tersebut memukau dan mendapat tepuk tangan meriah dari para pejabat dan ribuan warga Polman yang hadir memadati Stadion S Mengga.

Sebagai tuan rumah, Polman menampilkan Tarian Sayyang Pattuduq (Kuda Menari).

Tarian Sayyang Pattuduq merupakan tarian tradisional yang diwariskan pendahulu di Tanah Mandar yang masih dilestarikan hingga sekarang oleh para generasi muda.

Sebanyak lima kuda menari yang ditunggangi para gadis Mandar yang cantik, dipertunjukan dalam karnaval budaya dalam rangka pembukaan event tahun Pemkab Polman itu. Pertunjukan tersebut dilakukan dengan iring-iringan musik tradisional Mandar atau rabana.

Pertujukan kuda menari tersebut menjadi akhir dari semua pertunjukan seni pada acara pembukaan tersebut.

Diakhir pertunjukan Sayyang Pattuduq, para gadis cantik yang menunggangi kuda tersebut berdiri lalu melakukan penghormatan kepada seluruh tamu atau pejabat yang hadir.

Kolaborasi Tujuh Negara

Acara PIFAF 2018 yang digelar di Kabupaten Polman, Sulawesi Barat, dimeriahkan tujuah Negara, termasuk Indonesia. Sebelum PIFAF dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar, acara ini diawali dengan karnaval budaya tujuh negara yang dimulai dari kantor bupati berkeliling kota hingga finish di Manding Sport Center. Ribuan warga di sepanjang rute jalan tampak antusias menyaksikan jalannya karnaval hingga usai.

Tujuh negara peserta PIFAF tersebut adalah Kroasia, Meksiko, Polandia, Latvia, Taiwan, Thailand, dan Indonesia. Setiap negara dan daerah peserta karnaval tampak berusaha menampilkan ciri khas dan keunikan budaya negara asal mereka masing- masing.

Indonesia dan Polewali Mandar menampilkan beragam antraksi kesenian daerah seperti kesenian Pompang, Kalindagdaq, Kuda Pattudduq, Reog Ponorogo, dan beragam kesenian khas Nusantara.

Selama lima hari pelaksaan PIFAF, berbagai kesenian tradisonal dan kontemporer dari masing- masing negara dan daerah peserta ditampilkan. Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar, mengatakan akulturasi budaya dan seni dari berbagai negara peserta PIFAF ini diharapkan ikut mendorong sektor pariwisata dan perekonomian lokal Polewali Mandar dan Sulawesi Barat.

PIFAF juga menjadi ajang untuk memperkenalkan kekayaan seni budaya lokal Mandar dan Tanah Air. Sementara itu, warga negara Indonesia juga bisa mengenal aneka seni dan budaya asing dari negara peserta. "Ajang PIFAF bukanlah momentum hurahura tapi bagaimana bisa berkontribusi mendorong sektor seni dan budaya sebagai destinasi wisata Polman. Event ini juga saya kira cukup berkontribusi mendorong sektor perekonomian masyarakat karena juga digelar pameran pembangunan dan pasar murah," jelas Andi.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Barat menyatakan pihaknya akan terus mendukung kegiatan event budaya dan seni bertaraf internasional ini agar menjadi salah satu destinasi wisata nasional unggulan Sulawesi Barat. Gubernur menyatakan tahun depan ia mengagendakan seluruh kabupaten di Sulawesi Barat agar berkontribusi dalam mendorong peningkatan sektor wisata.

"Kami akan terus mendorong partisipasi setiap daerah agar terus menumbuhkan seni budaya daerah masing-masing di Sulbar agar kelak menjadi kekayaan daerah bahkan menjadi kekayaan budaya nasional dan internasional lewat event ini," jelas Ali.

Pembukaan PIFAF ditandai oleh pertunjukan tarian kolosal secara bergantian dari masing-masing negara peserta. Beragam kesenian lokal Sulbar dan Sulsel juga menjadi suguhan atraktif yang menarik minat para tamu dari tujuh negara tersebut.

Perwakilan dari Kementerian Pariwisata, Afrida Prita Sari mengingatkan Pemerintah Kabupaten Polman dan Pemerintah Provinsi Sulbar agar kulitas pelaksanaan PIFAF bisa memenuhi standar agar kelak bisa masuk 100 Calender of Event. Termasuk ketepatan tanggal pelaksanaan yang tidak bergeser setiap tahunnya. "Untuk bisa masuk dalam 100 Calendar of Event tentu ada syarat-syaratnya, termasuk tanggal dan bulan pelaksanaannya," jelas Afrida.

Selama pelaksanaan PIFAF juga digelar berbagai kegiatan dalam mendorong tumbuhnya industri pariwisata Sulbar dan Polewali Mandar. Seperti workshop musik dan tari tradisional Mandar dan diskusi seni budaya. Kehadiran tamu mancanegara tersebut merupakan bentuk pertukaran dan pembelajaran seni pertunjukkan antar sesama negara peserta. Sehingga ajang tahunan ini diharapkan bisa semakin menggaungkan seni dan keunikan budaya Polman ke dunia. Ajang PIFAF juga merupakan ruang interaksi dan komunikasi antara sesama budayawan dan seniman tradisi Polewali Mandar dengan seniman bangsa-bangsa lain.

pur/R-1

Komentar

Komentar
()

Top