Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menguji Seberapa Terlindunginya Anda dari Covid-19?

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Cara termudah untuk memahami berapa banyak kekebalan yang dihasilkan vaksin pada seseorang adalah dengan mengukur keberadaan antibodi penetralisir dalam darah. Tetapi sel T dan sel B, yang melengkapi sistem kekebalan tubuh, juga berperan dan para ilmuwan masih belum jelas mengetahui tentang tolok ukur mana yang menawarkan wawasan terbaik tentang keefektifan vaksin.
"Tes antibodi yang tersedia secara komersial hanya menunjukkan apakah seseorang memiliki antibodi terkait Covid-19 atau tidak, tetapi kekebalan paling baik dipahami sebagai skala atau kontinum," papar pakar imunologi di Imperial College London, Danny Altmann.
"Ini bukan biner. Anda tidak aman atau tidak aman, terlindungi atau tidak terlindungi. Semua orang memiliki berbagai tingkat perlindungan dari vaksin," tutur dia.
Rentang kekebalan ini dapat diplot dengan tes yang disebut uji netralisasi, yang menganalisis berapa kali antibodi yang diambil dari darah dapat diencerkan di laboratorium dan masih menetralkan virus.
Altmann mengatakan, paling ekstrem, orang dengan gangguan kekebalan hanya dapat menghasilkan antibodi yang cukup untuk mengatasi pengenceran 100 kali lipat. Sebagai perbandingan, orang muda yang sehat mungkin memiliki cukup untuk pengenceran 10.000 kali lipat dan kemungkinan kebal terhadap infeksi.
Jika para ilmuwan dapat menetapkan titik tengah antara dua ekstrem, Altmann mengatakan bahwa pembuat vaksin akan dapat memperbarui vaksin lebih cepat untuk varian baru dan pembuat kebijakan dapat menentukan dengan lebih baik orang mana yang paling membutuhkan dosis booster.
Apa itu arti vaksin tidak sempurna untuk kekebalan kelompok?
Ahli biologi matematika di Universitas Bath, Kit Yates, memperingatkan bahwa perlindungan yang tidak sempurna yang ditawarkan oleh vaksin terhadap infeksi berarti kekebalan kelompok bisa tidak mungkin tanpa penyerapan vaksin di atas 90 persen.
"Kegagalan vaksin mungkin membuat kekebalan kawanan di luar jangkauan, terutama ketika berhadapan dengan varian Delta," kata Yates.
Sedangkan Adam Kucharski, seorang ahli epidemiologi di London School of Hygiene and Tropical Medicine, mengatakan bahwa dengan Inggris mengantisipasi lebih dari 100.000 kasus per hari pada akhir Agustus, implikasi dari vaksin yang tidak sempurna akan segera menjadi jelas.
PHE memperkirakan bahwa rata-rata vaksin Covid-19 yang digunakan di Inggris antara 91 dan 97 persen efektif dalam mencegah masuk rumah sakit.
Kucharski memperingatkan bahwa perbedaan kecil dapat berdampak besar pada seberapa besar gelombang infeksi ini meregangkan sistem perawatan kesehatan Inggris.
"Jika Anda membalik angkanya, Anda akan melihat betapa tidak efektifnya vaksin dan 9 persen tidak efektif daripada 3 persen tidak efektif berarti tiga kali lebih banyak rawat inap," pungkas dia. SB/FT/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top