Mengkhawatirkan Nasib para Imigran Ini, Trump Akan Teken Perintah Deportasi di Hari Pertama Jadi Presiden
Presiden terpilih AS, Donald Trump.
Foto: istimewaISTANBUL - Donald Trump disebut akan langsung menandatangani lebih dari 100 perintah eksekutif yang mencakup keamanan perbatasan, deportasi, dan prioritas politik lainnya di hari pertamanya kembali bertugas sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).
Trump akan memulai masa jabat keduanya sebagai Presiden AS usai dilantik sebagai presiden ke-47 AS di Gedung Capitol pada 20 Januari mendatang.
Sebagaimana dilaporkan kanal media AS Axios, Trump dan penasihat utamanya disebut telah menayangkan ringkasan dari 100 perintah eksekutif tersebut dalam rapat bersama anggota Senat AS dari Partai Republik pada Rabu malam.
Menurut dua sumber kepada Axios, para senator diperlihatkan pratinjau beberapa dari 100 perintah eksekutif yang akan ditandatangani Trump.
Seperti dikutip dari Antara, penasihat Trump untuk urusan imigrasi, Stephen Miller, disebut telah menjabarkan kebijakan keamanan perbatasan dan imigrasi yang akan diteken Trump di hari pertama sebagai Presiden AS.
Menurut laporan itu, Trump berencana menggunakan pasal 287(g) dari UU imigrasi AS untuk memperkuat fungsi dinas imigrasi dan bea cukai AS, ICE, sembari melanjutkan pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko.
Kontrol Perbatasan
Laporan tersebut menyebut Trump juga akan menggunakan kembali Bab 42 KUHP AS terkait kesehatan masyarakat dalam rangka menguatkan kontrol perbatasan.
Selama pandemi Covid-19, pasal KUHP AS tersebut menjadi dasar bagi AS untuk mengusir imigran dari perbatasan AS-Meksiko tanpa memberi mereka hak mengajukan suaka dengan dalih mencegah penyebaran virus.
Karena pemberlakuan Bab 42 KUHP AS, jutaan imigran diusir sedari awal pandemi hingga tahun 2023, ketika Presiden AS Joe Biden mengakhiri penegakannya.
Meski demikian, laporan tersebut tak menyebut apakah semua perintah eksekutif tersebut akan mengatur hal-hal yang teknis atau turut mencakup hal-hal lebih luas dan mendasar yang hendak diatur Presiden Trump atau badan-badan federal.
Sebelumnya tim Trump tengah merancang strategi tegas terhadap negara-negara Amerika Latin, yang akan menjadi elemen kunci dalam rencana deportasi besar-besaran migran, menurut laporan CNN.
- Baca Juga: Tabrakan Trem di Strasbourg Lukai 68 Warga
- Baca Juga: Korban Tewas Kebakaran di Los Angeles 16 Jiwa
Amerika Latin tetap menjadi fokus utama tim Trump karena perannya yang signifikan dalam proses migrasi, kata laporan tersebut pada Kamis (21/11), dengan mengutip sejumlah sumber.
Strategi itu mencakup penerapan kembali langkah-langkah ketat, seperti program remain in Mexico, yang mengharuskan migran menunggu proses pengajuan kasus mereka di luar wilayah Amerika Serikat.
Berita Trending
- 1 Dorong Industrialisasi di Wilayah Transmigrasi, Kementrans Jajaki Skema Kerja Sama Alternatif
- 2 J-Hope BTS Rilis Musik Baru Maret Tahun Ini
- 3 Tak Sekadar Relaksasi, Ini 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Spa untuk Kesehatan
- 4 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Biofeedback untuk Kesehatan
- 5 Megawati Ajak Semua Pihak Pikirkan Masa Depan Indonesia, Tagline Cukup Indonesia Raya
Berita Terkini
- Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- Rupiah PaGi Ini Melemah Menjadi Rp16.250 per Dollar AS
- Swasembada Pangan Hentikan Dominasi Kartel. Pemerintah Harus Konsisten
- Korban Jiwa Akibat Kebakaran LA Bertambah Jadi 24 Orang
- Pasar Wait and See Sikap BI, Berikut Prediksi Pergerakan IHSG Awal Pekan