Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengintip Fasilitas Angkutan Jemaah Haji Indonesia selama di Mekah dan Madinah, Bus Keluaran 2017-2021

Foto : Dok. Kemenag
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - - Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama terus mempersiapkan layanan bagi jemaah haji menyusul adanya kepastian jumlah kuota jemaah Indonesia.

Pada Senin (9/5) kemarin, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid membocorkan fasilitas untuk mobilitas jemaah di Arab Saudi. Yakni, Kemenag sudah menyiapkan tiga jenis layanan transportasi darat.

Pertama, layanan angkutan antarkota. Untuk jemaah yang berangkat pada gelombang pertama, rute layanan ini adalah dari Bandara Madinah, Madinah, Makkah, lalu Bandara Jeddah. Untuk jemaah gelombang kedua, rutenya Bandara Jeddah, Makkah, Madinah, lalu Bandara Madinah.

"Untuk kenyamanan jemaah, kami siapkan bus dengan spesifikasi buatan tahun 2017 - 2021," ujar Subhan dikutip dari rilis Kemenag kemarin.

Kedua, layanan angkutan Shalawat. Bus ini akan memberikan layanan 24 jam selama jemaah ada di Kota Makkah. Bus akan mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram dan kembali ke hotel. Ada lima rute yang telah disiapkan, yaitu: 1) Mahbasjin-Bab Ali, 2) Syisyah-Syieb Amir, 3) Raudhah-Syieb Amir, 4) Jarwal-Syieb Amir, dan 5) Misfalah-Jiad.

Untuk memudahkan jemaah, Kemenag juga siapkan halte bus pada tempat strategis di depan hotel sehingga mudah dijangkau. "Kami siapkan petugas di setiap halte dan juga di setiap terminal terdekat Masjidil Haram. Ada juga call center pengaduan," ucap Subhan.

"Bus yang digunakan adalah jenis city bus dengan spesifikasi pembuatan tahun 2017 - 2021," lanjutnya.

Ketiga, layanan angkutan Masyair. Bus akan melayani jemaah pada fase puncak haji di Makkah. Jemaah jelang wukuf akan diberangkatkan dari hotel masing-masing menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina. "Khusus Armuzna, penyediaan bus terpusat, menjadi tanggung jawab Pemerintah Arab Saudi," tegas Subhan.


Redaktur : Eko S
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top