Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengidap Penyakit Aneh, Penis Pria Ini Menghitam dan Putus hingga Dibuang di Tempat Sampah

Foto : Istimewa

Malcolm MacDonald Saat Penis Buatan Dicangkokkan Sementara ke Lengannya

A   A   A   Pengaturan Font

Malcolm MacDonald (47) asal Thetford, Inggris membagikan kisah mengerikan tentang bagaimana ia kehilangan penisnya dan membuangnya ke tempat sampah dalam film dokumenter yang berjudul "The Man With a Penis on His Arm". Film tersebut tayang di Channel 4 pada hari Rabu lalu.

Pada tahun 2014, Malcolm didiagnosa mengalami infeksi perineum antara skrotum dan anus. Ia mengatakan bahwa infeksi tersebut menyebabkan abses berukuran "bola tenis" yang membengkak dan menyembul. Infeksi tersebut berkembang menjadi Sepsis atau peradangan ekstrem yang berpotensi mengancam nyawa. Sepsis yang dialaminya menjalar hingga ke penis, jari tangan dan kaki menjadi hitam.

Saat pergi ke toilet, Malcolm terkejut mengetahui bahwa penisnya jatuh. Dengan mental kuat yang dimilikinya, ia mengambil potongan penisnya dan membuang ke tong sampah.

"Jari kaki saya mulai menghitam, penis saya mulai menghitam. Saya pergi ke toilet dan jatuh. Saya hanya mengambilnya dan membuangnya ke tempat sampah," ungkapnya.

Meskipun penisnya telah hilang, testisnya tetap utuh. Tim medis yang menangani penyakitnya tak bisa berbuat banyak untuk kejadian tersebut. Pasca insiden tersebut ia mengalami depresi dan minum 18 liter sehari.

Tak perlu menunggu lama, harapan itu datang untuknya. Dokter yang menanganinya memberikan referensi tentang "Master Penis" Profesor David Ralph, seorang ahli dalam konstruksi lingga di University College London Hospitals (UCLH).

Profesor tersebut membuatkannya penis buatan. Penis buatan tersebut menggunakan daging dari lengan Malcolm, yang konon bisa membuat sensitif.

Penis buatan tersebut akan dipasang pada tahun 2015. Tetapi, karena kekurangan oksigen dalam darahnya penis tersebut dicangkokkan sementara ke lengannya.

Setelah bertahun-tahun penundaan operasinya karena pandemi, Malcolm sekarang telah memasang penisnya di tempat yang seharusnya.

Ia menjalani operasi selama sembilan jam dan langsung merasa lebih baik.

"Hal pertama yang saya lakukan adalah melihat ke bawah dan saya seperti, 'Ya ampun. Mereka melakukannya dengan benar kali ini'. Saya merasa seperti pria sejati lagi," Tutupnya.

Editor : Fiter Bagus
Penulis : Padnya Meisra Diliana

Komentar

Komentar
()

Top