Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Digital Disruption

Menggapai Kesejahteraan melalui Penerapan Teknologi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dampak teknologi di negara berkembang sangat penting, khususnya untuk mensejahterakan masyarakat melalui ketersediaan lapangan kerja yang luas.

Sering kali diskusi di tingkat global mengenai dampak dari teknologi terdepan (frontier technologies) seringkali tidak terumuskan dengan baik. Akibatnya, kebijakan di negara-negara berkembang pun cenderung jalan di tempat. Ini adalah hasil temuan dari riset terbaru yang baru saja dirilis hari ini oleh Komisi Pathways for Prosperity on Technology and Inclusive Development (atau Komisi Pathways).

Lebih jauh, penelitian yang rencananya akan dibahas dalam pertemuan tahunan World Bank dan IMF mendatang di Bali. Menteri Keuangan Indonesia dan Co-Chair dari Komisi Pathways Sri Mulyani Indrawati mengatakan, revolusi teknologi berikut disrupsi yang terjadi akibatnya, menawarkan berbagai peluang dan juga tantangan baru. "Cara baru untuk meningkatkan kesejahteraan bagi banyak orang, termasuk mereka yang tinggal di negara yang ekonominya sedang berkembang, tercipta berkat teknologi terdepan ini. Sekarang tinggal bagaimana untuk memastikan bahwa cara baru ini bisa benar-benar inklusif," terangnya dalam siaran pers yang diterima Koran Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut dirinya menegaskan sudah seharusnya negara yang ekonominya sedang berkembang harus mampu menghadapi dan beradaptasi dengan disrupsi teknologi yang terjadi. "Di Indonesia misalnya, teknologi digital telah menghubungkan sektor ekonomi informal dengan sektor ekonomi formal. Karena itu, kita perlu segera memulai diskusi baru berdasarkan bukti kuat terkait upaya pemberdayaan para pengambil keputusan di negara-negara berkembang. Tujuannya agar mereka lebih bisa mengkapitalisasi teknologi baru serta mengelola dengan lebih baik disrupsi yang terjadi," sambungnya.

Menurut laporan Komisi Pathways, gelombang perubahan teknologi saat ini telah berada di sejarah baru. Kendati demikian secara keseluruhan, kemampuan teknologi dalam membantu pengentasan kemiskinan yang ekstrem dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), tidak lah sama semua tergantung pada pengambil kebijakan masing-masing negara.

"Kita tidak bisa membiarkan batasan yang menghalangi kelompok miskin dan marjinal untuk mendapatkan manfaat dari inovasi teknologi di masa mendatang," ujar Co-Chair the Bill & Melinda Gates Foundation serta Co-Chair Komisi Pathways Melinda Gates.

"Jika kita bisa lebih strategis dalam investasi dan kebijakan yang kita ambil di titik kritis ini, kita bisa membantu lebih banyak orang memanfaatkan teknologi untuk meruntuhkan batasan-batasan ini dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semuanya," imbuhnya.

Kepekaan dan Kesiapan Infrastruktur

Dalam rangka mengembangkan jalur-jalur baru ini secara efektif, Komisi Pathways mengatakan bahwa setiap negara perlu memastikan kesiapan digital mereka dengan kemampuan digital yang mumpuni serta penempatan infrastruktur yang tepat.

Tidak hanya sekedar penyediaan broadband berkecepatan tinggi, langkah berani seperti menyediakan layanan identifikasi digital atau pemrosesan pembayaran secara gratis kepada start-up juga perlu dilakukan. Sehingga para start-up ini bisa menggunakannya dalam aplikasi mereka dengan biaya rendah. Setiap negara juga perlu mendorong inovasi terukur dalam hal regulasi dan pajak sembari secara aktif mendukung model bisnis yang lebih bermanfaat bagi kelompok miskin dan marjinal.

Co-chairs dari Komisi Pathways, Strive Masiyiwa menggambarkan situasi tersebut pada kasus di Afrika yang diklaim memiliki banyak wirausaha muda berbakat yang memiliki kemampuan untuk mengambil keuntungan dari teknologi baru.

"Namun sayangnya para inovator potensial tersebut seringkali gagal karena untuk memulai start-up perlu biaya tinggi di Benua Afrika. Pemerintah, sektor swasta, dan warga pada umumnya perlu bekerja sama untuk menciptakan suatu sistem di mana inovasi bisa berkembang lebih jauh," jelasnya.

Dalam kecenderunannya, Komisi Pathways menemukan bahwa tidak ada satu solusi yang bisa diterapkan semua negara, dalam upaya mengelola dampak teknologi baru.

Dalam laporan yang melibatkan sekelompok komisioner berbakat, pemimpin-pemimpin global dari pemerintah, sektor swasta dan akademisi. Dipandu dan dikelola oleh Sekolah Blavatnik dari Universitas Oxford ini menekankan, solusi yang paling mujarab harus tumbuh dan lahir dari pemerintah, spesialis di bidang teknologi, sektor swasta, maupun warga negara yang bersangkutan. Semua komponen harus bekerja sama untuk mengembangkan solusi yang paling tepat sesuai kondisi negaranya.

Perkuat Pasar Mata Uang Digital

Perusahaan perdagangan mata uang digital atau cryptocurrency yakni Huobi, mencoba menjajal pasar mata uang digital di Indonesia. Melalui ekspansinya ini, mereka menjamin platform pertukaran mata uang digital miliknya ini dapat menawarkan keamanan, kenyamanan dan stabilitas.

Huobi masuk ke Indonesia dengan menghadirkan situs huobi.com.co. Platform ini berbasiskan pada teknologi cloud yang siap memberikan layanan perdagangan mata uang digital. David Chen, Senior Director bisnis global Huobi Cloud menjelaskan layanan aset keuangan digital digital ini berpedoman kepada konsep layanan customer first. "Huobi Group berkomitmen memberikan layanan yang aman, berintegritas dan berkualitas tinggi," terangnya di Jakarta, belum lama ini.

Layanan Huobi Indonesia akan mencakup seluruh wilayah Indonesia, berikut juga pada negara-negara di kawasan ASEAN dan akan melayani pasar mata uang digital Asia.

Sementara itu, CEO PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI), Megain Widjaja, menilai pasar mata uang digital di Indonesia masih sangat terbuka untuk dieksplorasi, lantaran memiliki potensi yang sangat besar. BKDI adalah lembaga yang ditunjuk Pemerintah untuk mengawasi mata uang terenkripsi dan industri block chain. "Untuk memaksimalkan potensi tersebut dibutuhkan kesadaran semua pihak yang bergerak di industri perekonomian untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pemanfaatan teknologi canggih, seperti mata uang digital dan blockchain," kata Megain.

Menurutnya, prospek pasar mata uang digital yang cerah akan membuat Indonesia menjadi target ekspansi pelaku perdagangan mata uang digital, terutama dari mancanegara untuk menyemarakkan industri teknologi blockchain dan cryptocurrency yang sudah ada.

Kemudian Wu Jiande, Kepala Silk Road Fund, sebuah perusahaan keuangan digital ternama di Indonesia, menilai mata uang digital akan memiliki peran penting di pasar keuangan masa depan. Menurutnya, masuknya Huobi Cloud ke pasar Indonesia akan berperan penting dalam mendorong sektor keuangan tradisional dan digital.

Apalagi sebelumnya diketahui Huobi Cloud telah menandatangani kontrak dengan Asia Financial Group. Penandatanganan ini menandai resminya bursa mata uang Huobi Indonesia. Huobi Indonesia Exchange memiliki mata uang digital dalam jumlah besar dan melayani 123 jenis transaksi mata uang digital.

ima/R-1

Komentar

Komentar
()

Top