Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menggantung Pencakar Langit pada Asteroid

Foto : Clouds AO
A   A   A   Pengaturan Font

Menyiasati keterbatasan lahan di Bumi, sebuah perusahaan arsitektur Clouds AO telah merancang konsep untuk mendirikan gedung pencakar langit ide amat revolusioner yaitu dengan menggantungkannya pada asteroid. Dengan demikian, gedung yang telah diberi nama Analemma Tower ini bisa menjadi pencakar langit tertinggi yang pernah ada.

Rancangan Analemma Tower ini telah menjungkirbalikkan tradisi gedung yang dibangun di atas lahan di Bumi karena pondasi Analemma Tower ini dipasang di asteroid yang mengorbit di atas Bumi. Jika benar-benar terwujud, maka Analemma Tower bisa jadi contoh bangunan yang mengeksplorasi strategi desain sistem planet.

Pancangnya menggunakan kawat raksasa dari ketinggian puluhan ribu kilometer di atas permukaan Bumi dan ditambatkan ke asteroid. Karena itu, menara tersebut dapat diposisikan di mana saja dan diangkut ke lokasi tertentu, seperti di Dubai atau Kota New York.

"Membangun gedung pencakar langit yang menggantung pada asteroid bisa terwujud jika jika mempergunakan bahan-bahan bangunan yang tahan lama dan ringan seperti serat karbon dan alumunium," ucap Ostap Rudakevych, perancang Analemma Tower ini. "Sejak manusia keluar dari gua, bangunan buatan manusia telah berkembang semakin tinggi dan ringan. Kami percaya bahwa suatu hari nanti bangunan akan terlepas dari permukaan bumi, membebaskan kita dari bencana banjir, gempa bumi, dan tsunami yang berbahaya. Analemma Tower adalah ide spekulatif, namun tak mustahil hal ini bisa dicapai suatu saat di masa depan," imbuh Rudakevych.

Saat Analemma Tower ini terwujud, maka gedung pencakar langit ini akan berada pada ketinggian 32 ribu meter dari permukaan Bumi dan akan bergerak dengan kecepatan hingga 300 mil per jam di angkasa.

Bukan Fiksi Ilmiah

Memanfaatkan asteroid bukan sekedar fiksi ilmiah setelah pada 2015, Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA) memungkinkan terjadinya misi pendaratan di atas komet Churyumov-Geraismenko yang memungkinkan untuk "menggantung" sebuah objek di luar angkasa.

Pada 2021 ini, pihak Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) bahkan berencana akan meluncurkan sebuah misi yang memungkinkan penangkapan dan relokasi asteroid.

Karena menggantung pada asteroid, maka desain Analemma Tower harus bisa secara mandiri mendapat energi dari panel surya yang berbasis di ruang angkasa. Sementara untuk sumber air akan diperoleh melalui proses penyulingan dan didaur ulang dalam sistem yang memanfaatkan kondensat penyulingan air hujan dan awan.

Karena konsep bangunan ini menggantung pada asteroid, maka gedung pencakar langit ini akan bergerak mengikuti orbit dari belahan Bumi bagian utara ke belahan ke bumi selatan membentuk angka delapan sejauh ribuan mil setiap hari, bergerak pada kecepatan yang amat lambat di bagian atas dan bawah hingga penghuninya sama sekali tak merasakan guncangan layangnya sebuah objek sedang menggantung di udara.

Saat di desain, Analemma Tower bukan hanya akan dibangun untuk pemukiman dan perkantoran, namun juga dilengkapi dengan hiburan, pusat-pusat perbelanjaan, restoran dan kafe. Perkantoran luar angkasa di bangun di bagian atas menara, sementara di bagian tengahnya bisa dimanfaatkan untuk perumahan dan perkebunan dan daerah pemukiman, rumah ibadah bahkan pemakaman.

Tinggal di gedung yang mengikuti orbit, artinya penghuni juga punya kesempatan menikmati pemandangan spektakuler dan berbeda-beda dari jendela-jendelanya. Sementara itu, jika penghuni ingin menjejak permukaan Bumi, mereka juga bisa terjun dengan menggunakan parasut, drone ulang alik atau elevator elektromagnetik. DW/CNN/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top