![Menggali Potensi Usaha Mikro di Indonesia](https://koran-jakarta.com/images/article/phpb40hfw_resized.jpg)
Menggali Potensi Usaha Mikro di Indonesia
![Menggali Potensi Usaha Mikro di Indonesia](https://koran-jakarta.com/images/article/phpb40hfw_resized.jpg)
"Warna dari batik kami sangat berkarateristik, agak bladus atau tidak terlalu terang seperti halnya pewarna kimia. Warna yang bladus, juga dinilai menjadi keunggulan tersendiri dari batik kami apalagi karakteristik itu didukunng pula dengan motif modern yang variatif," terang Nuri di ajang Citi Microentrepreneurship Awards (CMA) 2017-2018, di Jakarta belum lama ini.
Kemudian usaha yang dilakukannya ini selain untuk melestarikan batik di Yogyakarta, juga berangkat dari keprihatinannya terhadap pencemaran lingkungan dari usaha batik melalui pewarnaan kimia.
Dirinya mengaku puas karena brand batik ramah lingkungannya itu sudah diterima oleh kalangan masyarakat luas. "Dan juga menjadi kepuasan tersendiri bisa melihat ibu-ibu sekitar dari yang awalnya tidak bisa membatik, dengan proses dan waktu yang panjang akhirnya bisa membatik dengan mengedepankan unsur alami yang ramah lingkungan. Beberapa bahkan sudah bisa mengajarkan membatik kepada orang lain" katanya.
Nuri tak sendiri, Mario Devys (38) asal desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur ini juga berhasil menciptakan produk olahan pertanian khas yang diberi nama 'Nasi Liwet instan Pandan Wangi'.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya