Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengerikan! Pembangkit Nuklir Ukraina Diserang, Sekjen PBB Sebut Tak Ada Negara yang Aman dari Bencana Nuklir

Foto : REUTERS/Alexander Ermochenko

Seorang prajurit dengan bendera Rusia di seragamnya berjaga di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina pada 4 Agustus 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada hari Senin (8/8) meminta untuk diberikan akses ke pembangkit nuklir Zaporizhzhia setelah Ukraina dan Rusia bertukar tuduhan atas penembakan pabrik atom terbesar di Eropa itu pada akhir pekan.

"Setiap serangan ke pembangkit nuklir adalah bunuh diri," kata Guterres pada konferensi pers di Jepang, di mana ia menghadiri Upacara Peringatan Perdamaian Hiroshima pada hari Sabtu (6/8), seperti dikutip dari Reuters.

Sebelumnya, Ukraina mengatakan penembakan oleh Rusia pada hari Sabtu telah merusak tiga sensor radiasi dan melukai seorang pekerja di pembangkit listrik Zaporizhzhia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menuduh Rusia melancarkan "teror nuklir" yang menuntut lebih banyak sanksi internasional.

"Tidak ada negara seperti itu di dunia yang bisa merasa aman ketika negara teroris menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir," kata Zelensky dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Minggu (7/8).

Diketahui, pasukan Rusia merebut pabrik di tenggara Ukraina pada awal Maret tetapi masih dijalankan oleh teknisi Ukraina.

Sebaliknya, otoritas yang ditempatkan Rusia di kawasan itu mengatakan pasukan Ukraina menghantam situs itu dengan beberapa peluncur roket, merusak gedung-gedung administrasi dan daerah di dekat fasilitas penyimpanan. Kedutaan Rusia di Washington juga merilis pernyataan yang merinci kerusakan.

"Nasionalis Ukraina melancarkan serangan artileri di wilayah objek yang ditentukan pada 5 Agustus. Dua saluran listrik bertegangan tinggi dan pipa air rusak akibat penembakan itu. Hanya berkat tindakan efektif dan tepat waktu dari militer Rusia. dalam menutupi fasilitas tenaga nuklir, infrastruktur kritisnya tidak terpengaruh," kata Kedutaan Rusia di Washington.

Guterres mengatakan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) membutuhkan akses ke pembangkit tersebut.

"Kami sepenuhnya mendukung IAEA dalam semua upaya mereka dalam kaitannya dengan menciptakan kondisi stabilisasi pabrik," kata Guterres.

Sementara, Kepala IAEA Rafael Mariano Grossi memperingatkan pada hari Sabtu dan mengatakan tindakan itu menunjukkan risiko bencana nuklir.

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menyampaikan keprihatinan serius pada hari Sabtu tentang penembakan hari sebelumnya di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina, dengan

"Saya sangat prihatin dengan penembakan kemarin di pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, yang menggarisbawahi risiko yang sangat nyata dari bencana nuklir," kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi dalam sebuah pernyataan.

Grossi, yang memimpin pengawas nuklir PBB, mendesak semua pihak dalam konflik Ukraina untuk "menahan diri sepenuhnya" di sekitar pabrik.

Serangan telah menghantam saluran listrik tegangan tinggi pada hari Jumat di fasilitas itu, mendorong operatornya untuk memutuskan reaktor meskipun tidak ada kebocoran radioaktif yang terdeteksi.

"Sangat mungkin bahwa semua ini akan menyebabkan bencana nuklir dan radiasi," katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.

Di tempat lain, Reuters melaporkan kesepakatan untuk membuka blokir ekspor makanan Ukraina meningkat ketika empat kapal lainnya berlayar keluar dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina.

Empat kapal keluar membawa hampir 170.000 ton jagung dan makanan lainnya. Mereka berlayar di bawah kesepakatan yang ditengahi oleh PBB dan Turki untuk mencoba membantu meringankan melonjaknya harga pangan global akibat perang.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top