Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengerikan kalau Sampai Terjadi! Intelijen Amerika Ungkap Putin Pastikan Kemenangan Rusia dan Biarkan Perang Bertahun-tahun Lamanya

Foto : Asia Times

intelijen AS Menilai Presiden Rusia Vladimir Putin Berencana Membiarkan Perang di Ukraina terjadi Berlarut-larut.

A   A   A   Pengaturan Font

Komunitas intelijen Amerika Serikat (AS) menilai Presiden Rusia Vladimir Putin berencana membiarkan apa yang Moskow sebut "operasi militer khusus" di Ukraina terjadi berlarut-larut. Mata-mata top AS pada Selasa (10/5) mengatakan bahwa Putin mungkin menggunakan langkah-langkah ekstrem untuk memastikan Rusia tetap menang pada akhirnya.

Direktur Intelijen Nasional (DNI) AS Avril Haines memperingatkan, Putin juga akan meningkatkan tindakan domestik yang dapat berkontribusi pada upaya perang, seperti melembagakan darurat militer.

"Tren saat ini meningkatkan kemungkinan bahwa Presiden Putin akan beralih ke cara yang lebih drastis, termasuk memberlakukan darurat militer, reorientasi produksi industri, atau berpotensi meningkatkan tindakan militer untuk membebaskan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya saat konflik berlarut-larut," kata DNI Haines kepada para senator, seperti dikutip dari Daily Beast.

Penilaian yang disampaikan Haines kepada anggota parlemen di Capitol Hill pada hari Selasa (10/5) diutarakan ketika perang Rusia di Ukraina memasuki hari ke-76.

Haines memperingatkan bahwa Putin tidak melihat Donbas sebagai tempat terakhir di Ukraina, menunjukkan bahwa lebih banyak pembantaian mungkin akan terjadi.

"Kami tidak yakin bahwa pertarungan di Donbas akan secara efektif mengakhiri perang," kata Haines.

"Kami menilai Presiden Putin sedang mempersiapkan konflik berkepanjangan di Ukraina di mana dia masih berniat untuk mencapai tujuan di luar Donbas," tambahnya.

Putin dikatakan Haines mungkin diam-diam melakukan kerja keras untuk menarik lebih banyak sumber daya agar upaya invasinya berbuah dalam waktu dekat. Karyawan Metro Moskow telah diancam dalam beberapa hari terakhir bahwa mereka mungkin dikirim ke perang jika tidak ada cukup tentara untuk dikirim ke operasi khusus.

"Pada pertemuan di depot metro, semua pria diperintahkan untuk menjalani pemeriksaan medis luar biasa untuk kemungkinan pengiriman selanjutnya ke perang di Ukraina," katanya, menambahkan bahwa jika mereka tidak mematuhi mereka diberitahu bahwa mereka dapat dipecat atau menghadapi tuduhan kriminal.

Daily Beast merangkum Rusia telah kehilangan puluhan ribu tentara dalam invasi ke Ukraina. Rusia telah mencari lebih banyak pejuang Suriah. Wall Street Journal melaporkan, Menteri Pertahanan Rusia mengatakan negaranya turut merekrut 16.000 orang dari Timur Tengah untuk berperang di Ukraina. Haines juga mengkonfirmasi bahwa pemerintah Rusia telah memanfaatkan tentara bayaran yang bekerja untuk kontraktor swasta Rusia yang dikenal sebagai Grup Wagner.

"Kami melihat Wagner digunakan di Ukraina.Rusia mengerahkan mereka secara efektif di Ukraina," ujarnya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top