Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengerikan! 'Cuaca Neraka' Sebabkan 1.700 Kematian di Dua Negara Ini, Jumlahnya Diprediksi Akan Terus Meningkat

Foto : The Washington Post

Kebakaran hutan akkibat gelombang panas di Eropa.

A   A   A   Pengaturan Font

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (22/7), melaporkan 1.700 kematian di Spanyol dan Portugal gelombang panas yang melanda benua tersebut.

"Panas mematikan. Selama beberapa dekade terakhir, ratusan ribu orang tewas akibat panas ekstrem kala gelombang panas lebih lama terjadi, kadang bersamaan dengan kebakaran hutan," kata direktur regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, dalam sebuah pernyataan.

"Tahun ini, kita telah menyaksikan lebih dari 1.700 kematian akibat gelombang panas yang melanda Spanyol dan Portugal saat ini," tuturnya seperti dikutip dari AFP.

Kluge menyampaikan angka kematian itu diambil dari data awal yang dilaporkan pihak berwenang di kedua negara itu.

WHO bahkan memprediksi "angka kematian telah meningkat dan bakal semakin meningkat dalam beberapa hari ke depan."

Kluge juga menjelaskan bahwa angka kematian akibat gelombang panas tidak akan bisa diketahui secara tepat dalam beberapa pekan ke depan. Hal ini dikarenakan musim panas di benua itu belum usai.

Selain itu, Kluge rutue menyampaikan masyarakat yang terpapar panas ekstrem seringkali mengalami perburukan masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya. Dirinya menyampaikan gelombang panas yang melanda Eropa kian rentan bagi kelompok rentan, seperti bayi, anak-anak, dan lanjut usia.

Kluge pun mengimbau dunia untuk bersama-sama mengatasi perubahan iklim untuk mengatasi gelombang panas tersebut. Ia mendesak pemerintah dan pemimpin berbagai negara untuk mengimplementasikan Kesepakatan Paris yang bertujuan untuk mencegah peningkatan suhu Bumi hingga dua derajat Celsius dari masa pra-industrial.

Panas terik juga diperkirakan akan melanda bagian lain Eropa dalam beberapa hari mendatang. Reuters melaporkan, gelombang panas juga menerjang Inggris yang mencatat rekor suhu tertinggi sepanjang sejarah negara itu pada Selasa (19/7). Rekor itu tercatat di Heathrow dengan suhu 40,2 derajat Celcius.

Pemerintah Inggris diketahui telah mengeluarkan keadaan darurat nasional dan memperingatkan orang-orang untuk tidak meninggalkan rumah mereka kecuali diperlukan, menurut The Associated Press.

"Tahun ini, untuk pertama kalinya, kami mengeluarkan tanggapan darurat cuaca buruk di musim panas," kata Wali Kota London Sadiq Khan, seperti dikutip dari AP.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top