Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengerem Pandemi Covid-19 Lewat Vaksinasi

A   A   A   Pengaturan Font

Tahap awal Indonesia akan memakai vaksin Sinovac yang dinyatakan aman dan memenuhi syarat efikasi. Vaksinasi masyarakat umum akan dilakukan secara serentak di berbagai provinsi secara gratis. Proses vaksinasi dilakukan setelah ada izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sebelumnya Majelis Ulama Indonesia juga mengeluarkan pernyataan, vaksinasi sebagai halal. BPOM telah melakukan pengujian terkait keamanan (safety), kualitas (quality), dan kemanjuran/efikasi (efficacy). Dari sisi keamanan, vaksin Sinovac asal Tiongkok dinyatakan lolos uji klinis yang dilakukan di Bandung sehingga bisa dipakai untuk vaksinasi massal.

"Pada Senin 11 Januari, Badan POM memberikan emergency use authorization pada kondisi emergency untuk vaksin CoronaVac produksi Sinovac bekerja sama Bio Farma," kata Kepala BPOM Penny K Lukito.

Menurut BPOM hasil uji klinis yang dilakukan tingkat kemanjuran atau efikasi vaksin produksi Sinovacsebesar 65,3 persen. Angka yang cukup rendah dibandingkan efikasi vaksin asal Amerika Serikat (AS). Pfizer-BioNtech memiliki tingkat efikasi sebesar 95 persen dan Moderna sebesar 94,1 persen.

Meski relatif rendah, efikasi Sinovac telah sesuai dengan standar atau ambang batas efikasi yang ditetapkanOrganisasiKesehatan Dunia (WHO) yakni minimal 50 persen. Dengan demikian layak dipakai vaksinasi.

Dari sisi imunogenitas, sebelumnya Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 BPOM, Lucia Rizka Andalusia, mengatakan BPOM telah menyatakan aman. Imunogenitas terkait kemampuan vaksin dalam menghasilkan respons antibodi dalam tubuh.

"Dari data keamanan, vaksin ini sudah cukup aman. Tidak ada kejadian efek samping serius yang dilaporkan berkaitan dengan penggunaan vaksin," ujar dia.

Saat ini vaksin Covid-19 buatan Sinovac sebanyak 3 juta dosis telah tiba di sejumlah provinsi seperti Banten, Jawa Tengah, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, dan Papua.

QR Code

Demi keamanan dan supaya tidak digunakan di luar ketentuan oleh orang yang tidak bertanggung jawab distribusi vaksin Covid-19 dilengkapi dengan QR Code pada setiap kemasan vaksin. QR Code berfungsi untuk memantau perjalanan setiap kemasan vaksin hingga tiba di seluruh pelosok negeri dan disuntikkan kepada para penerima.

"Bagaimana dari vial, boks, sampai mobil itu. Semua ada QR Code-nya dan bisa dipantau perjalanannya secara detail sehingga penugasan yang diberikan sampai ke provinsi berjalan baik," kata Menteri BUMN, Erick Thohir.

Teknologi barcode nantinya memberi informasi vaksinasi yang dilakukan. Vaksin bernomor identitas disuntikkan kepada seseorang dengan nama tertentu akan diketahui berdasarkan nomor KTP yang terdata di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Vaksin Sinovac yang berjumlah 3 juta dosis tentu saja kurang. Namun pemerintah akan mendapat jutaan vaksin gratis dari Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI) selain memproduksi sendiri oleh Bio Farma.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Indonesia minimal bisa mendapatkan vaksin gratis sebanyak 54 juta dosis. Jumlah tersebut, bahkan bisa meningkat menjadi 108 juta dosis vaksin dari lembaga tersebut.

"Berita baiknya mungkin itu bisa datang lebih cepat di akhir Februari, atau di awal Maret," katanya, Vaksin gratis dari GAVI berasal dari beberapa perusahaan farmasi terkemuka seperti Pfizer, AstraZeneca, serta Moderna. Ketiga vaksin dari perusahaan tersebut dipastikan akan mendapatkan izin penggunaan terlebih dulu sebelum dikirimkan ke Indonesia. hay/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top