Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengenal Persatuan Kedokteran Wisata DKI Jakarta

Foto : ANTARA/HO

Pelantikan pengurus Persatuan Kedokteran Wisata (Perkedwi) DKI Jakarta periode 2023-2025 di Graha IDI Wilayah DKI Jakarta, Minggu (30/4).

A   A   A   Pengaturan Font

Sektor pelayanan medis semakin kompleks dari waktu ke waktu. Sesungguhnya, sudah sejak beberapa waktu lahir Persaturan Kedokteran Wisata (Perkedwi). Dari segi historis, Perkedwi muncul tahun 2019. Namun untuk Perkedwi DKI Jakarta baru saja lahir. Perkedwi siap mendukung pengembangan wisata kesehatan Tanah Air. Para dokter ahli di tiap bidang akan mengisi Perkedwi.

Dalam keterangan pers yang diterima Selasa (1/5), untuk periode 2023-2025, dokter yang dilantik dalam kepengurusan pertama adalah dr Eddy Sulistijanto dan dr Ferry Rahman sebagai Dewan Pembina Pengurus Cabang DKI Jakarta. Kemudian, dr Aditiawarman sebagai Ketua. Dr Indah Susanti sebagai Wakil Ketua, dan dr Yuliana Tri Ratnawati sebagai Sekretaris. Lalu, dr Farmanina sebagai Bendahara.

Aditiawarman mengatakan bahwa saat ini jumlah dokter di Jakarta, baik spesialis maupun umum, lebih dari 10 ribu. Dia optimistis Perkedwi DKI Jakarta akan memiliki keanggotaan yang banyak. "Keanggotaannya sekarang masih sukarela. Ketika sudah mulai bisa memberikan kontribusi kepada anggota, baru bisa menerapkan sistem keanggotaan lewat penomoran. Artinya dengan nomor organisasi yang jelas," kata Aditiawarman.

Perkedwi dibentuk tahun 2009 oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Organisasi profesi kedokteran itu mengembangkan konsep Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia yang dibagi ke dalam beberapa pilar. Mereka adalah Wisata Medis, Wisata Kebugaran, Estetika, Antipenuaan dan Herbal Tersaintifikasi. Kemudian, Wisata Ilmiah Kedokteran, Wisata Olahraga yang mendukung kesehatan, dan Dukungan Sektor Kesehatan di Destinasi Prioritas dan Super Prioritas.

Sebelum cabang terbaru DKI Jakarta, Perkedwi telah memiliki cabang lain di Medan, DIY, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, dan Banten. Sementara itu, wilayah Aceh dan Jawa Timur masih berstatus caretaker, sedangkan Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Nusa Tenggara Timur masih dalam tahapan proses caretaker.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top