Mengenal Peran Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO) Muhammadiyah di Era Pandemi Flu Spanyol
Ilustrasi PKO Muhammadiyah.
Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) PP Muhammadiyah, Budi Setiawan menyampaikan saat perang pra-kemerdekaan di Kota Yogyakarta, lebih tepatnya di Kota Baru, Yogyakarta, jenazah para pejuang dan korban luka akibat perang diangkut untuk diberikan perawatan di Gedung PP 'Aisyiyah yang sekarang.
"Termasuk beberapa peperangan di Yogya itu jenazahnya dan orang-orang sakitnya dibawa ke situ dan jasad yang meninggal dimakamkan di Makam Syuhada' di sebelah barat Masjid Gedhe," ungkapnya dikutip dari rilis PP Muhammadiyah, Kamis (9/9).
Fakta sejarah tersebut ia temukan di koleksi foto-foto lama. Budi melanjutkan, pada saat itu meski di awal belum ada keterlibatan RS PKO Muhammadiyah, namun kemudian atas instruksi dari HB Muhammadiyah, PKO secara kelembagaan ikut berperan dalam perawatan para pejuang kemerdekaan yang melakukan pertempuran dengan penjajah di wilayah Yogyakarta.
"Atas instruksi dari Muhammadiyah waktu itu kemudian ibu-ibu 'Aisyiyah dan NA (Nasyiatul Aisyiyah) dalam gerakan palang merah-lah kemudian mereka melakukan kegiatan membantu para pejuang," imbuhnya.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya