Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengenal Penyakit Chagas yang Disebabkan Infeksi Parasit T.cruzi

Foto : Medical News

Parasit T.Cruzi.

A   A   A   Pengaturan Font

Selain itu, parasit T. cruzi juga dapat ditularkan melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi T. cruzi melalui, misalnya, kontak dengan feses atau urin serangga triatomine yang terinfeksi atau opossum biasa. Penularan seperti ini biasanya menyebabkan wabah dengan kasus dan kematian yang lebih parah; infeksi dari ibu yang terinfeksi ke bayinya selama kehamilan atau persalinan; transfusi darah dari donor yang terinfeksi; beberapa transplantasi organ menggunakan organ dari donor yang terinfeksi; dan kecelakaan laboratorium.

Penyakit Chagas disebut WHO sebagai "silent and silenced disease" karena mayoritas yang terinfeksi tidak memiliki gejala. Umumnya, penyakit ini muncul dalam dua fase. Di mana, fase akut awal berlangsung sekitar dua bulan setelah infeksi. Selama fase akut, sejumlah besar parasit bersirkulasi dalam darah. Pada kurang dari 50 persen orang yang digigit serangga triatomine, tanda-tanda karakteristik pertama yang terlihat dapat berupa lesi kulit atau pembengkakan berwarna keunguan pada salah satu kelopak mata. Selain itu, mereka dapat mengalami demam, sakit kepala, pembesaran kelenjar getah bening, pucat, nyeri otot, kesulitan bernapas, bengkak, dan nyeri perut atau dada.

Selama fase kronis, parasit bersembunyi terutama di jantung dan otot pencernaan. Satu hingga tiga dekade kemudian, sepertiga pasien yang terinfeksi T. cruzi akan menderita gangguan jantung. Tak hanya itu, sekitar 1 dari 10 pasien dilaporkan menderita gangguan pencernaan seperti pembesaran kerongkongan atau usus besar, perubahan neurologis atau campuran keduanya. Pada tahun-tahun berikutnya, infeksi pada pasien tersebut dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf dan otot jantung, akibatnya aritmia jantung atau gagal jantung progresif dan kematian mendadak.

Kabar baiknya, penyakit Chagas secara klinis dapat disembuhkan jika pengobatan dimulai pada tahap awal. Oleh karena itu akses universal untuk diagnosis dan perawatan yang cepat sangat penting. Untuk membunuh parasit, penyakit Chagas dapat diobati dengan benzimidazole atau nifurtimox. Kedua obat tersebut sepenuhnya efektif dalam menyembuhkan penyakit jika diberikan segera setelah infeksi pada awal fase akut, termasuk kasus penularan bawaan. Namun, kemanjuran keduanya berkurang, semakin lama seseorang terinfeksi dan reaksi yang merugikan lebih sering terjadi pada mereka yang berusia lebih tua.

Untuk pencegahan, pengendalian vektor tetap merupakan metode yang paling berguna untuk mencegah infeksi. Selain itu, skrining darah masih diperlukan untuk mencegah infeksi melalui transfusi dan transplantasi organ dan untuk meningkatkan deteksi dan perawatan populasi yang terkena dampak di seluruh dunia. Pencegahan menjadi krusial mengingat Meningkatnya mobilitas populasi global meningkatkan kemungkinan penularan vektor ke daerah di mana penyakit Chagas sebelumnya tidak endemik, terutama di Asia. Pasalnya, di wilayah ini, serangga triatomine yang merupakan vektor penyakit Chagas secara alami melimpah.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top